Sunoo melangkah keluar dari gerbang kedatangan sambil menarik koper kulit berwarna cokelat gelap, tubuhnya terbalut kemeja berwarna biru muda dengan t-shirts putih di dalamnya. Wajahnya terlihat bersih dan tampak polos dengan ekspresi wajah yang tenang. Di tangan kanannya, dia memegang beberapa dokumen dan paspor.
Di sampingnya, Jungwon, sepupu Sunoo, mengikuti dengan senyum ceria yang tak bisa disembunyikan. Jungwon baru saja menghabiskan liburan musim panasnya di Amerika, dan kedua sepupu ini berbagi momen kebersamaan yang menyenangkan di negeri seberang.
Ketika mereka mendekati pintu keluar, sosok Sunghoon sudah terlihat di kejauhan. Saat Sunoo dan Jungwon melangkah keluar dari keramaian bandara, sosok Sunghoon semakin jelas terlihat. Laki-laki berparas tampan itu berdiri dengan tegap dan berpenampilan rapi, Sunghoon menunggu dengan tak sabar, tatapannya penuh kerinduan. Begitu Sunoo berada dalam jarak dekat, Sunghoon tidak bisa lagi menahan diri. Ia segera melangkah maju, meninggalkan sejenak kesan formalitas yang selalu ia tunjukkan dalam dunia bisnis.
Rasa rindu yang tertahan selama ini seolah tak lagi bisa dikendalikan. Sunoo juga segera berlari mendekat, wajahnya berseri-seri dengan senyum lebar yang jarang terlihat dalam kesibukan sehari-harinya.
Setibanya di depan Sunoo, Sunghoon langsung merengkuh kekasihnya dalam pelukan yang begitu erat hingga tubuh Sunoo terangkat. Tawa riang mereka berdua menggema di sekitar, menarik perhatian beberapa orang yang lewat, namun dunia seakan hanya milik mereka saat itu. Sunghoon memutar tubuh Sunoo di udara, seolah-olah tak ada yang bisa memisahkan mereka lagi. Kegembiraan terpancar dari keduanya, seperti dua anak kecil yang akhirnya dipertemukan kembali setelah lama berpisah.
"Apa kau merindukanku, sayang?" tanya Sunghoon yang sedikit memandang ke atas karena tubuh Sunoo yang posisinya sekarang lebih tinggi.
Sunoo berpegangan pada bahu Sunghoon. "Tentu saja! Aku sangat merindukan, Hoonie hyung."
Keduanya kembali tertawa, Sunghoon menyatukan dahi mereka, ia mengecup bibir Sunoo dengan lembut dan lama. Tak ada nafsu, yang terasa hanya rasa rindu yang begitu membuncah dan menyakitkan. Setelah beberapa saat, Sunghoon akhirnya menurunkan Sunoo dengan lembut, namun masih memegang tangan Sunoo erat, seakan enggan membiarkan kekasihnya pergi lagi.
Jungwon, yang menyaksikan momen ini dari belakang, tidak bisa menahan senyum lebar di wajahnya. Ia merasa bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar di antara Sunghoon dan Sunoo, seolah-olah waktu dan jarak tidak pernah menjadi penghalang cinta mereka.
"Hei, kapan kalian sampai?"
Jungwon memutar kepalanya, sesosok pria dengan pakaian tak kalah formal datang, itu Heeseung.
"Baru saja," ucap Jungwon.
"Semua barang kalian sudah di urus."
Jungwon hanya membalas dengan anggukan, matanya tak lepas dari momen Sunghoon dan Sunoo yang sedang berbincang dengan hangat di tengah bandara sembari tertawa bahagia. Pasang mata menatap mereka, beberapa memotret karena wajah Sunghoon yang sudah tak asing lagi di dunia bisnis dan segala platform.
"Apa kau tak ingin mencari pasangan?" tanya Heeseung dengan tangan yang menyilang di dada.
Jungwon menghela nafas. "Aku ingin, tapi tak ad—"
"Heeseung! Lee Heeseung, sialan! Kau tak menyambutku? Sunghoon juga ke mana?"
Heeseung mendengus, membalikan tubuhnya untuk menatap sosok yang dengan lantang meneriaki namanya.
"Siapa dia?" tanya Jungwon yang ikut membalikkan tubuhnya.
Heeseung menggelengkan kepalanya. "Orang gila."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Every Scar
RandomDulu, ketika Sunghoon masih bersekolah, ia berpikir mungkin kehidupan sebenarnya tidak terlalu sulit. Namun, pada kenyataannya tidak seperti yang di pikirkan olehnya. Ini hanya sekedar perjalanan klasik dan pelik seseorang yang menghadapi realita k...