Pernikahan ini bukanlah pernikahan berdasarkan rasa cinta, pernikahan ini ada demi mendamaikan kedua kerajaan besar yaitu kerajaan Utara dan kerajaan Barat. Sebagai seorang Eclipse, Jongin merasa dipermalukan karena dirinya terpaksa tinggal di Briarvale bersama suaminya.
Jongin bukanlah bagian dari Eclipse yang tersohor lagi karena sekarang dia menjadi bagian dari Moonhaven yang dikenal sederhana.
Di kamar tidurnya Jongin hanya duduk sendirian di atas ranjangnya dengan mengenakan pakaian tidur berbahan tipis yang terbuat dari sutra super lembut. Pakaian yang dikenakannya bukanlah pakaian yang seharusnya dikenakan di Utara mengingat betapa dinginnya suhu di wilayah ini. Suaminya sudah beberapa kali mengingatkannya untuk berpakaian seperti orang Utara, yaitu pakaian tebal dan panjang.
Walau begitu, Jongin tidak mau mendengarkan suaminya dan tetap memakai pakaian yang berasal dari Barat. Dia memakai pakaian tipis dan vulgar setiap harinya di Briarvale meski orang-orang di sini selalu memandangnya dengan tatapan yang menghakimi.
Dia terkesiap saat bersin kembali menyerang hidupnya bagaikan tersambar petir di siang bolong. Jongin merasa tubuhnya menggigil saat udara kian mendingin, sedangkan tubuhnya hanya memakai pakaian tipis. Jongin segera mengambil selimut dan menyelimuti dirinya agar kembali merasa hangat.
Jongin merasa terkekang selama sebulan tinggal di Utara bersama orang asing, terutama suaminya yang selalu memerintahkan Jongin seolah dia adalah penguasa di dalam hidupnya.
Sehari-hari hidup dengan kekangan dan intimidasi karena pakaiannya, Jongin belum pernah lagi memakai jubah Moonhaven setelah hari pernikahannya. Jubah itu berwarna hitam pekat dengan lambang burung gagak bermata merah yang menakutkan. Jongin bersumpah dia tidak mau memakai benda itu lagi di tubuhnya.
Jongin turun dari ranjangnya dan berjalan menuju jendela kamarnya yang terbuka. Jongin menatap keluar jendela dan kembali bersin, dia merutuki dirinya sendiri dan menutup jendela kamarnya hingga tertutup rapat. Di luar sana sedang badai salju, pantas saja sekarang udara terasa membekukan darahnya.
Dia jadi teringat saat pertama kali dia datang ke Utara setelah upacara pernikahan. Jongin jatuh sakit selama seminggu karena terserang flu yang mematikan dan hampir membunuhnya. Jongin bersyukur karena kini dia masih hidup walaupun dia masih sering bersin dan juga batuk.
Jongin kembali ke ranjangnya dan menutupi tubuhnya hingga ke lehernya menggunakan selimut tebal. Beberapa pelayan datang ke kamar tidurnya membawakan sup daging hangat dan Jongin mengusir mereka karena dia tahu betapa hambarnya rasa dari sup itu dari pengalaman sebelumnya.
Pernikahannya bagaikan mimpi buruk terbesarnya yang menjadi kenyataan. Jongin yang adalah putra bungsu Raja Junmyeon dari keluarga Eclipse dinikahkan dengan putra kedua Raja Yunho dari keluarga Moonhaven. Usia Jongin yang lebih muda dari usia suaminya menjadi alasan terbesar mengapa sifat mereka sangat bertolak belakang yang terkadang menyebabkan beberapa pertengkaran kecil diantara mereka.
"Sudah kubilang untuk memakai pakaian orang Utara. Jika kamu sakit lagi, aku akan menghukum-mu."
Jongin terlonjak kaget mendapati suara menyeramkan dari suaminya yang entah bagaimana bisa ada di dalam kamarnya tanpa ia ketahui.
Suaranya yang selalu terdengar dingin sama seperti hatinya yang membeku saat berbicara dengannya, Jongin berpikir jika suaminya mungkin membenci keberadaannya di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonhaven
Fanfiction[21+] Explicit ⚠️ Summary: Putra bungsu dari keluarga Eclipse dinikahkan dengan putra kedua dari keluarga Moonhaven. Jongin yang terbiasa dimanja terpaksa harus hidup mandiri di Utara bersama keluarga barunya. Top! Sehun. Bottom! Jongin. ...