Chapter 8 : Siksaan

108 13 2
                                    

Plak

Baru saja Risa menginjakan kaki nya di rumah,sebuah tamparan tiba tiba mendarat di pipi kanan nya.

Ia memegang pipi kanan nya yang terasa panas,Risa pun menoleh ke arah orang yang baru saja menamparnya

"Papi?"ucap nya dengan nada rendah

"SAYA TIDAK PERNAH SETUJU KAMU MENIKAHI ANAK SAYA"Dirga tiba tiba menyentak dengan suara tinggi

Deg

"Ada apa ini?"batin Risa ia hanya bisa menunduk ketakutan

Plak

Plak

Plak

Tamparan bertubi-tubi mendarat di pipi kanan kiri nya dan membuat sudut bibir nya sedikit sobek

"Risa punya salah apa sama papi?"tanya nya dengan nada melirih

"KAMU TANYA KAMU ADA SALAH APA?!"sentak nya lagi

Dengan lemah Risa pun mengangguk

"Awshh...sakit pi"tiba tiba Dirga menarik rambut nya yang tergerai dan membawa nya ke arah kamar mandi

Blubb

Kepala Risa di tenggelamkan pada bathtub yang terisi air penuh lalu kepala nya di angkat lagi,nafas nya terengah-engah

"GARA GARA AYAH KAMU,ANAK SAYA JADI MATI!!"Sentak nya untuk yang kesekian kali nya

"Ayah ada salah apa sama papi?"batin Risa

"Hufhh,hufhh,hufhh"nafas Risa terengah-engah  lalu kepala nya kembali di tenggelamkan kembali dan di angkat lagi

"ORANG MISKIN KAYAK KAMU GAK PANTES SAMA RAYYAN,SEHARUSNYA KAMU MATI SAMA SEPERTI ANAK SAYA!!"Sentak nya menggelegar di dalam kamar mandi itu

"Hiks...Ayah Risa punya salah apa sama papi?"lirih nya dengan tangisan yang sudah tidak bisa di bendung lagi

Flashbackon

"Saya mohon pak,tolong anak saya"Dirga memohon kepada seorang yang ia sebut Bapak itu

"Tidak bisa,kamu sudah beberapa kali memakai uang perusahaan untuk kebutuhan keluarga kamu,bahkan yang Minggu kemarin saja belum kamu bayar"Ucap nya

"Tapi pak,anak saya sedang sakit parah pak harus segera di tangani,saya mohon pak pinjamkan saya uang"mohon nya lagi

"Saya ingin melihat dulu keadaan anak kamu"ucap Sandi

"Baik pak,mari ikut saya ke rumah sakit"ujar nya diangguki Sandi

Setelah sampai di rumah sakit....

"Dok anak ini sakit apa?"tanya Sandi pada dokter yang tengah menangani anak dari bawahan nya ini

"Anak ini sakit DBD dan sudah parah,karena kemarin tidak di tangani dengan cepat"balas nya

"Saya permisi dulu"ucap dokter itu lalu Pergi dari sana,sekarang di dalam bilik kamar itu hanya ada Sandi dan seorang bocah berumur kisaran 5 tahun tengah terbaring dengan masker oksigen yang ada pada mulut dan hidung nya,bocah tersebut sekarang tengah tertidur

Tangan Sandi Terulur mengusap rambut bocah tersebut,lalu ia pun pergi dari sana

Skip

"Sayang kenapa kamu ninggalin mami nak"tangis seorang wanita di atas makam sang anak yang baru saja meninggalkan nya

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang