Chapter 17: penjelasan

54 7 0
                                    

"lepas Ray,gue lagi masak"Risa risih karena Rayyan memeluk pinggang nya saat ia sedang memasak

"Gak"balas Rayyan semakin mem pererat pelukan itu dan menenggelamkan wajah nya di tekuk leher Risa

"Geli anjir"ucap Risa merasa geli saat Rayyan mengendus endus leher nya

"Ishhh malah di gigit sakit"kesal Risa ia merasakan gigitan di leher nya

"Jangan ngomong kasar"ujar Rayyan

"Terserah gue lah"balas Risa sambil mengaduk aduk makanan yang ia masak

"Wangi,masak apa?"tanya Rayyan

"Gak liat gue masak apa?!"Balas Risa dengan nada ketus

"Judes banget sih istri gue"ucap Rayyan menyeregai

"Gak bakal kelar kelar Ray,kalo lo gini terus"jengkel Risa lalu tangan nya mematikan kompor dan melepas tangan Rayyan yang ada di pinggang nya

Risa pun mengubah posisinya menghadap ke Rayyan

"Apa?!"Tanya Risa wajah mendonggak ke atas menatap wajah Rayyan

"I Love You"ucap Rayyan lalu

Cup

Rayyan mendaratkan sebuah kecupan di bibir Risa

"Apaan sih,sana duduk"ujar Risa sambil mengelap bibir nya menggunakan tangan nya seolah jijik karena bibir nya di cium oleh Rayyan

Cup

Cup

Cup

Rayyan memberikan kecuban bertubi tubi pada bibir Risa,dan itu membuat Risa kesal

"Rayy jijik tauuuu"lagi dan lagi Risa mengelap bibir nya

"Kok gitu?"ucap nya pura pura sedih

"Udah sana duduk"ujarnya kesekian kalinya

"Iya iya duduk nih"pasrah Rayyan lalu menurut duduk di kursi meja pantry

Skip

"SYA BUKA!!"pekik Risa di depan pintu rumah Nasya,saat ini ia Rayyan dan bersama teman teman yang lain nya

Ceklek

Pintu pun terbuka dan mereka semua yang ada di depan pintu langsung menyelonong masuk tanpa di persilahkan oleh sang pemilik Rumah

"Tamu Biadab"umpat Nasya kesal lalu ia pun menutup kembali pintu rumah nya.Nasya pun membalik tubuh nya menghadap beberapa orang yang sudah duduk anteng di sofa ada juga yang lesehan di surpet berbulu di depan televisi.

"Duduk sya emang nya gak pegel berdiri terus?"ucap Risa tanpa tau malu ia sudah duduk manis di sofa milik Nasya.

"Dih dih dih gak punya malu kalian,belum juga di suruh masuk maen nyelonong aja"kesal Nasya sedangkan Rafka ia masih di posisi semula,lesehan di lantai dengan wajah yang memelas menatap ke arah Nasya.

"Raf Lo ngapain di sana?!"tanya Dimas mengejek.

Rafka pun mengusap punggung nya yang terpentok pada ujung meja"Kalian ganggu tau gak,pulang Sono"ketus Rafka kesal karena acara nen nya terganggu.

"Yehhhh,harus nya lu seneng kita kesini main,bukanya malah di usir"cibir Randi sambil menguyah cemilan yang tadi ia ambil di atas meja.

"Snack gue"ucap Rafka menunjuk toples cemilan yang sekarang di ambil alih oleh Randi.

"Minta dikit kek pelit amat lu"balas Randi asik mengemili cemilan itu.

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang