chapter 八

165 25 6
                                        

HAPPY READING

08






Hyunjae keluar dari ruang rawat, menutup pintunya dengan perlahan. Felix sudah bangun setelah sempat tak sadarkan diri selama beberapa jam, untung saja ada Yeonjun yang dengan sigap menyiapkan mobilnya untuk membawa Felix ke rumah sakit, kalau tidak Hyunjae tidak bisa membayangkan hal buruk apa yang mungkin akan terjadi.

Dan disanalah pria itu sekarang, duduk di salah satu kursi panjang yang tersedia di lorong ruang perawatan. Sejak awal Yeonjun hanya sibuk menunggu disana, tidak berniat untuk masuk ke dalam.

"Tuan Birdwhistle." Panggil Hyunjae seraya berjalan menghampirinya, duduk di kursi yang sama, hanya saja mereka sama-sama duduk diujung, menyisakan satu tempat ditengah.

Merasa terpanggil, Yeonjun mengerutkan wajahnya. "Tadi kau panggil aku apa?"

Sepertinya Yeonjun tidak salah dengar, polisi itu baru saja memanggilnya tuan. Lucu sekali.

Hyunjae tersenyum tipis. "Terima kasih sudah datang tadi."

"Oh, iya sama-sama. Tapi kau cukup panggil aku Yeonjun, panggilan kau baru saja itu terdengar aneh di telingaku."

Hyunjae mengangguk kecil. "Kalau boleh tahu kenapa kau bisa tiba-tiba ada disana?"

Yeonjun sudah menduga, pertanyaan itu pasti datang. "Perintah tuanku."

"Tuanmu?"

"Minho Edevane."

"Ah kau bekerja dengannya." Pantas saja, Hyunjae paham sekarang.

"Ya. Kau pasti kenal dia."

Hyunjae mengangguk. "Aku pernah bertemu dengannya di rumah Dek Felix."

Yeonjun lalu melirik pria itu, sepertinya ada yang berbeda antara isi pikirannya dengan Hyunjae sekarang.

"Padahal bukan itu maksudku." Ucapnya yang sedetik kemudian berhasil membuat Hyunjae mulai terlihat bingung. "Tuan Edevane salah satu pen-supply senjata di kepolisian. Aku kira kau tahu dia karena itu."

Hyunjae mengernyit. "Senjata?"

Pertanyaan itu mendapat anggukan dari si lawan bicara.

"Senjata yang kau pakai sekarang, itu buatan perusahaan Tuan Edevane."

"Kau serius?" Hyunjae melebarkan mata, benar-benar tidak menduganya sama sekali.

"Tapi bohong." Asal Yeonjun dengan tampang nyelenehnya, tapi tak lama kemudian pria itu kembali memasang wajah datar ketika melihat Hyunjae justru terus memperhatikannya dengan ekspresi yang sama. "Ya serius Letnan Beauregard."

Beberapa detik kemudian, jawaban itu akhirnya membuat mereka sama-sama terdiam, Hyunjae dan Yeonjun seakan kehabisan topik. Yeonjun yang biasanya banyak bicara pun sekarang tak bersuara, ia tidak tahu harus basa-basi seperti apa dan entah kenapa sejak sampai dirumah sakit itu pikirannya memang sudah dipenuhi oleh suatu hal.

Yeonjun tidak tahan untuk tidak mengatakannya pada Hyunjae.

"Aku rasa kalian lebih baik menyerah."

Kalimat Yeonjun yang terkesan tiba-tiba itu berhasil membuat Hyunjae memasang wajah tak mengerti. "Maksudmu?"

"Aku tahu apa yang sedang kalian lakukan sekarang. Lawan kau itu berbahaya Hyunjae Beauregard, kalau diteruskan semuanya akan celaka." Peringat Yeonjun.

Beyond EvilWhere stories live. Discover now