HAPPY READING
07
Malam ini, masih di ruang kerjanya, Minho belum juga selesai dengan pekerjaannya. Ia sibuk meneliti satu persatu berkas yang baru saja Yeonjun berikan, kumpulan informasi tentang pria bernama Jungkook.
Sudah diduga, seorang Yeonjun Birdwhistle, pria itu berhasil mendapatkan apa yang Minho cari.
"Kak Minho!"
Seruan nyaring itu tiba-tiba terdengar bersamaan saat pintu ruang kerjanya terbuka. Yang dipanggil mengalihkan pandangannya, ia pasti suara siapa yang sekarang berdiri disana.
"Felix." Minho menutup laporan di mejanya, kemudian berdiri. "Kamu kenapa bisa disini?"
"Kak masa tadi aku diusir oleh resepsionis. Katanya, untuk apa anak kecil seperti kamu mencari Tuan Edevane." Felix mencibir kesal, berhasil membuat Minho tertawa.
"Kamu sih wajahnya masih baby face."
"Memang, tapi aku tidak kecil ya."
"Apanya?"
Felix melirik Minho, menatapnya jengkel. "Umurnya!"
Memang menyebalkan, untung saja ia bertemu dengan Yeonjun saat sedang beradu mulut oleh penjaga meja informasi tadi, kalau tidak bisa dipastikan Felix sudah pulang ke rumah sekarang.
"Nanti saya pecat resepsionis itu."
Felix sontak melotot. "Ya jangan, masa begitu saja dipecat. Awas ya kalau Kak Minho melakukan itu hanya karena aku."
Minho hanya tersenyum, Felix lucu kalau sedang marah. "Kamu tahu kantor saya dari mana?"
"Kan ada di kartu nama yang Kak Minho kasih ke Bang Wooyoung."
Felix memang sedang berada di perusahaan Minho, gedung tinggi yang sekarang ia tahu menjadi salah satu tempat yang menaungi pembuatan senjata di negara itu.
Felix kemudian berjalan ke arah jendela kaca besar di ruangan itu. Ruang kerja Minho yang berada di lantai paling atas itu sukses membuat Felix teralihkan pada pemandangan di luar sana. Meski sekilas tampak indah, cahaya lampu dari setiap bangunan juga penuhnya jalanan dengan kendaraan tampak membosankan bagi Felix. Ia jenuh dengan hiruk pikuk perkotaan.
Felix menghela napas, akhir-akhir ini hidupnya terasa berkali lipat lebih rumit dari biasanya.
"Lalu tujuan kamu kesini apa?"
"Aku tidak punya kesibukan." Jawab Felix apa adanya, masih memandang lurus keluar jendela.
"Terus mau mengganggu pekerjaan saya?"
Felix sontak tersenyum. "Rencananya sih begitu, tapi sepertinya aku memang sedang rindu saja."
Berselang dua detik dari ucapannya, tangan Minho tiba-tiba melingkar di pinggang Felix, pria itu memeluknya dari belakang.
"Coba ulang sekali lagi." Titah Minho.
"Pemandangannya bagus."
Minho mendengus, sudah jelas bukan itu maksudnya. Sedangkan Felix, ia hanya tertawa kecil tanpa suara, Felix bisa membayangkan ekspresi kesal Minho di belakang tubuhnya.
"Ini kantor yang ada Kak Minginya atau Hyunjinnya?" Tanya Felix seraya menyandarkan punggungnya di dada pria itu.
"Mingi."

YOU ARE READING
Beyond Evil
Fiksi PenggemarMINHO-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Fantasy, Romance, Mystery, Crime, Investigation Tags: #mafia, #police, #mpreg, #smut, #softcore, #stronglanguage, #hacker, #heavyangst, #violence, #mentalhealth, #abusive, #fluffy...