12

476 72 23
                                    

gaes gaes, maaf ya ini jadinya lebih dari sebulan efek kesibukan T.T
padahal aku udh dg pedenya bilang kalo sebulan bakal kelar
happy readiinnggg

~~ 12 ~~

"Jangan kasih tau Anggia kalau kita habis ribut, No."

Nakula dan Nova saat ini tengah berdiri di depan mobil Nova yang terparkir di sisi jalan.

Setelah sidang panjang yang menguras semua rahasia pernikahan Nova dan Anggia, dan juga dengan paksaan kedua orang tua Nakula supaya putra dan keponakannya itu berbaikan. Kini keduanya mencoba untuk berbicara dengan santai seperti sebelumnya. Walau jauh didalam hati keduanya masih menyimpan sedikit rasa permusuhan antara yang satu dan yang lain.

"Iya, gue tau kok. Gue juga nggak ada niatan buat kasih tau ISTRI GUE." Jawab Nova seraya menekankan kata-kata terakhirnya, berharap Nakula menyadari kalau Anggia adalah milik nya. HANYA MILIKNYA!

Lagi pula, Nova berharap kalau nantinya Anggia akan menerka-nerka sendiri kenapa Nakula mendadak tiba-tiba menjauhi gadis itu. Dan Nova harap, karena sikap Nakula yang tiba-tiba menjauh itu, Anggia akan membenci Nakula kedepannya.

Licik? Ia tidak peduli. Demi Anggia, ia bisa licik jauh dari yang orang lain tahu. Yang penting namanya bersih dihadapan Anggia. Karena ia tidak ingin menambah masalah baru disaat namanya sudah begitu buruk dihadapan istrinya itu.

"Lo juga, jaga batasan lo sama Anggia!" Ancam Nova kemudian.

Nakula menyeringai kecil, tangannya bahkan sudah bersedekap di bawah dada. "Lo nggak berhak, No!"

"Gue berhak. Gue suaminya." Tekan Nova.

"Hahaha!" Nakula tertawa keras. Itu adalah kata-kata paling lucu yang ia dengar selama satu tahun belakangan ini. "Kalau lo bisa bilang begitu, berarti Anggia juga berhak, dong, kalo dia nyuruh lo jaga batasan juga sama Maya? Kan, dia istri lo. Terus kalau Anggia sampai berani bilang gitu, lo mau gimana, No? Apa yang bakal lo lakuin? Emangnya lo bisa ngerelain Maya gitu aja? Enggak, kan, No?"

"..."

"Inget, No, bagaimana perjuangan lo selama beberapa tahun ini buat dapetin Maya. Gue masih inget semuanya."

~~ 12 ~~

"BERENGSEK!!!"

Nova memukul roda kemudinya dengan keras. Semua semakin runyam karena Nakula.

Padahal ia hanya butuh sedikit waktu lagi. Sedikit waktu lagi untuk meyakinkan diri kalau dirinya sudah mulai mempunyai rasa pada Anggia.

Kalau tertarik, jangan ditanya. Ia sudah tertarik sejak awal ia mengetahui bagaimana Anggia sebenarnya.

Gadis itu berhasil menarik perhatiannya dengan penampilan gadis itu. Dan benar apa kata Hasbi, Anggia lebih cantik dan seksi jauh dibandingkan Maya. Dan benar juga kata Nakula, kalau ia pasti naksir dengan Anggia kalau dia tahu Anggia sejak awal.

Salahkan pada matanya yang jelalatan. Salahkan pada pikirannya yang kotor. Salahkan juga pada dirinya yang pecundang.

Semua terasa seperti karma untuknya. Dimana saat awal perkenalan mereka ia menolak Anggia mati-matian, dan kini ia tidak ingin kalau Anggia harus pergi dari sisinya dan menjadi milik orang lain.

Terlebih orang lain itu adalah Nakula, sepupunya sendiri.

Membayangkan saat ia akan berpisah dengan Anggia kelak dan kemudian melihat Anggia berdampingan serta hidup bahagia bersama dengan Nakula, rasanya begitu sesak. Ia tidak rela. Ia ingin mempertahankan Anggia, tapi juga berat untuk melepaskan Maya.

OPTION [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang