Hai hello masih stay disini?
Kabarin kalau udah bosen ya
Typo tandain 📍
Enjoy 🌼🙌🏻Pagi berkumandang, ayam berkokok, burung berkicau, pagi yang sangat cerah untuk memulai hari. ENGGAK JANGAN HALU DEH SEN, semua itu hanya dusta karena semenjak dia memutuskan menjadi bapak kost semua sirna.
Paginya selalu di awali dengan gedoran pintu, teriakan-teriakan mengerikan. Iiii horor banget deh, Sena cuma pengen bangun dengan pagi hari yang tenang. Tapi tampak nya tidak mungkin terwujud lagi semenjak semua alien di rumah nya bertemu.
Kaya ada aja gitu yang bikin sena harus beranjak dari kasur nyaman nya. Entah si jaya yang telat bangun, Cakra yang lupa ngambil laundry an nya, Janu yang bulak balik karena ketinggalan dokumen abcd lah, Hida yang bangunin penghuni kost dengan cara ajaibnya.
Rafi yang paginya diawali gelud sama Hida lah madhava lah jaya lah. Oke kalau Rafi emang ritual bangun pagi nya itu gelud dulu kayak nya, sampai suara madhava yang selalu membuat pening. Lelaki itu selalu saja tidak pernah akur sama dapur
Sena capek banget sumpah, tapi gimana ya? Kalau semua hal menyebalkan itu sepertinya sudah menjadi rutinitas nya. Dan Sena gak berfikir untuk keluar dari rutinitas baru nya, karena bagi Sena berisik nya suara-suara penghuni kost itu yang bikin dia seperti hidup kembali.
Gedoran pintu kamar di sertai suara Janu yang keras membuat Sena yang tadinya mau pura-pura tidur urung, sumpah bisa jebol pintu kamar Sena.
"Sen, SENAAAAA. sen gawat sen bang madha bikin sarapan lagi sennnn, sen bangun. Cepet sen sebelum penghuni kost pada keracunan, SENAAA-"
"DEMI TUHAN KENAPA SIH ANJIR"
Sena membuka pintu dengan kesal. Pusing bngt pala dia denger gedoran yang gak selow plus suara Janu yang teriak teriak indah.
"Demi tuhan sen, lo skrng kebawah liat noh si bang madha ngapain"
"Aduhhhhh"
"Cepet ayok keburu mati entar si Cakra"
"Iya iya ah elah"
Akhirnya Sena mau tidak mau ya ikut kebawah bersama Janu, yang katanya nyawa Cakra Ter ancaman.
Sampai di anak tangga ke 3, lantai bawah sudah seperti basecamp preman pasar subuh. Rafi yang lagi mencoba menangkap Hida sambil nge lemparin kain lap. Jaya yang duduk di depan tv tapi tv nya mati, Cakra yang diem aja sambil megangin sendok dengan muka yang mau nangis. Madha yang sedang cuci piring sambil pakai epron gambar my melody punya Sena yang dibeliin Hida kapan tau.
Sena memijit pelipisnya pusing. Janu disampingnya cuma diem memperhatikan Sena, perasaan Janu udah gak enak. Kaya nya bentar lagi bakalan ada perang sinobi 5 ini.
"ASTAGHFIRULLAH, TUHAN KU BUNDA MARIA. BERENTI HIDA RAFI STOP"
Seketika mendengar suara Sena yang ngalahin salon hajatan itu membuat penghuni diam.
"Hida, Rafi, jaya, bang madha, Cakra. Ruang tamu" ucap Sena sambil membuat gesture kepala menunjuk ke ruang tamu.
Janu yang gak disebut perlahan Mau naik lagi ke lantai dua kamarnya, tapi belum sempat udah di tarik Sena ke ruang tamu.
Kini ke enam orang itu sudah duduk di sofa bersimpuh sangat sopan, agaknya mereka gak kapok kapok ya udah lebih dari beberapa waktu setelah Jagawana House full member. Kelakuan mereka bukan nya membaik malah ternyata sejenis. Sena pikir kalau ada madha seenggaknya bisa nge handle anak anak spesial macem lima curut ini.
Ternyata Sena terlalu ber ekspetasi tinggi, ternyata madha sama aja bahkan setengah waras dia, si Janu juga kalau lagi eling bukan nya di kondisi kan malah ngadu ke dia hadeuhhh capek bener.

KAMU SEDANG MEMBACA
POLARIS
FanfictionKisah tentang sena dan teman-temannya. Luka nya, sakitnya, bahagia nya, tawa nya, marah, khawatir dan kecewa. kalian akan dibawa ke dalam banyak nya Lika liku kisah para pemuda ini. "Gue beruntung ketemu bapak kost kaya lo Na" -janu "Sebagai penghu...