Lipstik 💋

247 72 5
                                    

"Nayara, kamu di mana?" Tanya Regan melalui sambungan telepon.

Nayara yang baru saja selesai mengupload sebuah spanduk di halaman Instagram langsung mengambil ponselnya, tumben bosnya menelepon.

"Di ruangan Pak, ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Ke ruangan saya sekarang." Suruhnya

"Baik Pak."

Nayara segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju ruangan bosnya, kira-kira dia kena masalah apa ya. Tapi ia tidak merasa membuat masalah. Selama satu bulan bekerja di sini sejujurnya ia tidak melakukan kesalah yang besar.

"Ke mana Nay?"

"Ke ruangan Pak Regan, Mas." Balas Nayara

Namanya Mas Kiyan— bagian marketing juga.

"Hayo lho, Nay, kamu buat masalah apa?"

Langkah Nayara berhenti sejenak. "Nggak ada deh, Mas. Saya kerja lurus-lurus aja kok."

"Lurus kaya sedotan ya, sudah sana Nay jangan kelamaan nanti dia ngomel." Suruh mas Kiyan

Nayara mengangguk lalu berpamitan. Ia melangkah dengan banyak sekali pertanyaan yang belum ia temukan jawabannya.

"Siang Pak..." Nayara mulai menyapa.

Regan yang tengah sibuk dengan aktivitasnya langsung mencopot kacamata miliknya, lalu mendongak. "Masuk Nay..." suruhnya

Nayara membuka pintu ruang kerja Regan, jujur saja ruangan Regan terlihat sangat nyaman apalagi cukup lebar dan menanam bonsai di dekat jendela yang tembus suasana jalanan.

"Saya suka bonsai." Ucapnya tiba-tiba

Padahal Nayara tidak bertanya. "Dari lama Pak?" Tanya Nayara basa-basi.

Regan mengangguk. "Dari saya masih kuliah, kamu tahu kalau bonsai bisa mengurangi stres?"

"Nggak Pak. Tapi setahu saya tanaman memang bisa mengurangi stres kan?"

"Iya, apalagi saya pegang perusahaan ini sendirian. Maksud saya orang tua saya sudah nggak andil lagi, jadi kadang pusing sendiri." Jelasnya

Nayara mengangguk-angguk. Bosnya sedang curhat masalah hidup, ia mencoba mendengarkannya.

"Minum-minum kan bisa Pak?" Celetuk Nayara

"Kamu pikir saya suka minum? Malas Nay, saya tidak butuh itu kecuali diajak teman."

"Baiklah. Kalau begitu kenapa Bapak panggil saya ya?" Tanya Nayara. Sejujurnya ia penasaran.

"Ah, hampir saja lupa. Kamu membeli centang biru di Twitter?"

"Iya Pak. Saya sudah mengajukan proposalnya minggu kemarin dan disetujui. Lagi pula banyak benefit Pak, termasuk centang biru di Twitter sudah bisa menghasilkan uang." Jelas Nayara

"Tapi pr kamu jadi banyak, karena kamu harus mencari cara bagaimana tweet itu ramai."

"Iya Pak, saya bisa kok. Santai saja." Balas Nayara

Regan cukup terkejut santai saja katanya, nampaknya perempuan ini menikmati pekerjaannya. Syukurlah Regan bisa percayakan pada perempuan di depannya.

"Saya percayakan padamu. Gunakan sosial media sebaik mungkin."

"Baik Pak." Balas Nayara

"Oh iya Nay, hari ini asisten saya nggak masuk. Kamu ikut saya tinjau pabrik. Kita ada produk untuk bibir terbaru yang akan rilis tanggal kembar nanti." Ucap Regan

"Harus saya, Pak?" Nayara memastikan

"Tentu. Hari ini kayaknya kamu nggak banyak kerjaan."

Sok tahu banget bosnya, tapi benar Nayara belum ada kerjaan lagi setelah tadi tim host marketplace melakukan live di sana.

BloomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang