19

363 69 8
                                    

Hampir semalaman Seulgi tidak tidur karena memikirkan Irene akibat kedatangan Gyuri. Dia hanya bisa tidur selama 2 jam lalu bangun dan segera bersiap-siap pergi ke rumah Wendy. Setelah bertukar pesan dengan Irene, Seulgi segera melajukan mobilnya karena sudah ditunggu oleh Wendy dan ayahnya.

"Yoo my brother!" sapa Wendy setelah membukakan pintu untuk Seulgi.

"Yha ada apa dengan wajahmu? Kau tidak tidur tadi malam?" tanya Wendy heran karena wajah Seulgi terlihat lelah dan kantung matanya membesar.

"Molla" jawab Seulgi seadanya sambil berjalan masuk untuk menyapa orang tua Wendy.

"Selamat pagi paman dan bibi" sapa Seulgi pada ayah Wendy yang sedang menikmati kopinya dan ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Seulgi bagaimana kabarmu? Bibi sudah bilang padamu kan untuk sering main ke sini" kata ibu Wendy.

"Aku baik bibi. Wendy melarangku datang bibi" jawab Seulgi mendapat rangkulan dan jitakan di kepalanya dari Wendy.

"Yha!" balas Wendy lalu mereka berdua saling merangkul kepala masing-masing.

Ayah dan ibu Wendy yang sudah terbiasa melihat tingkah putranya dan sahabatnya hanya menggelengkan kepala. Memiliki Wendy dan Seulgi sudah seperti memiliki dua anak kembar yang tidak berhenti bertikai dan menjahili satu sama lain.

"Aigoo..sudah tua masih saja kekanakan. Pantas saja susah mendapatkan hati seorang gadis" cibir ayah Wendy membuat istrinya terkekeh.

"Paman sedang membicarakan putra paman kan? Karena aku sudah punya kekasih" jawab Seulgi menunjuk Wendy.

"Bisa kau berhenti menyombongkan dirimu Kang? Lihat saja akan kuceritakan rahasiamu pada Irene-ssi" balas Wendy tidak mau kalah.

"Eoh Seulgi sudah memiliki kekasih?" tanya eomma Son.

"Ne" angguk Seulgi tersenyum hingga matanya menghilang.

"Aigoo...Son Seungwan berhentilah bertingkah kekanakan" kata eomma Son pada putranya.

"Eomma! Aku tidak kekanakan dan tunggu saja aku akan membawakan gadis yang cantik sebagai menantu eomma!" jawab Wendy dengan mata bulat besarnya.

"In your dream" ejek Seulgi lalu mereka kembali saling mencibir.

"Kalian berdua hentikan itu dan mulailah sarapan sebelum hari semakin siang" kata ayah Wendy.

Setelah menyelesaikan sarapannya, mereka bertiga berpamitan pada eomma Son untuk berangkat ke dermaga. Agenda memancing hari ini akan dilakukan di Pulau Muuido di pinggiran daerah Incheon. Mereka berkendara sekitar 1 jam dari Seoul untuk sampai ke dermaga, lalu menyewa kapal untuk memancing di tengah laut.

Cuaca hari ini cukup cerah dan karena ini weekend, banyak para pemancing yang datang ke Muuido. Dalam perjalanan menuju ke tengah laut, Seulgi mengambil ponselnya dan memfoto pemandangan laut yang indah untuk dikirimkan pada Irene.

Sesampainya di area yang direkomendasikan oleh nelayan setempat, Seulgi, Wendy dan ayahnya segera melemparkan kail yang sudah diberi umpan. Yang pertama kali mendapatkan ikan adalah Wendy. Dia bersorak kegirangan karena biasanya dia yang paling tidak beruntung soal memancing.

Strike!

Strike!

Menghabiskan waktu hampir 4 jam dengan tidak jarang kehilangan ikan yang sudah memakan umpan, Seulgi menikmati waktunya dan sejenak membebaskan pikirannya yang penat akan Gyuri. Tidak lupa juga dia meminta Wendy untuk mengambil foto dengan ikan tangkapannya untuk dikirimkan pada Irene.

From : Joohyun❤

*pic*
Sayang, lihat aku menangkap ikan yang besar 😁

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang