22

445 74 7
                                    

Di sebuah restoran mewah...

Seorang pria berjalan memasuki restoran dan menarik kursi di hadapan seorang wanita yang telah menunggunya.

"Apa kau sudah lama menunggu nyonya Park Gyuri-ssi?" tanyanya.

"Tidak, tapi cukup membuang waktuku untuk menurunkan nilai saham DO Corp, Do Minjun-ssi" jawab Gyuri acuh.

Minjun terbahak mendengar jawaban sarkas dari Gyuri. "Aku selalu suka dengan caramu bercanda nyonya Park", kata Minjun seraya memanggil pelayan.

"Kau ingin pesan apa?" tanya Minjun.

Gyuri tersenyum lalu mengalihkan pandangannya dari tablet di tangannya pada Minjun.
"Aku tidak datang ke sini untuk menemanimu makan, jadi katakan apa kepentinganmu meminta bertemu".

Minjun kembali tertawa setelah mengatakan pesanannya pada pelayan.

"Kang Seulgi. Apa kalian masih berhubungan?" tanya Minjun tersenyum tipis.

"Wae? Kau tertarik dengan hubunganku dan Seulgi?" balas Gyuri dengan senyumannya yang menantang.

"Tentu saja! Aku berteman baik dengan Tuan Park, dan rahasia besar istrinya sangat menarik untukku" jawab Minjun terkekeh. Mendengar jawaban Minjun, raut wajah Gyuri berubah, namun sepersekian detik kemudian dia kembali menampilkan senyumnya yang seolah tidak takut akan ancaman apapun.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Gyuri.

"Irene Bae. Apa kau pernah mendengar nama itu?" kata Minjun menyeringai.

"Wae?" tanya Gyuri.

"Yeoksi! Sudah kuduga kau mengetahuinya. Seulgi meninggalkan seorang nyonya besar dan lebih memilih seorang perawat" jawab Minjun setelah menjentikkan jarinya dan terbahak. Dan kalimat terakhir Minjun berhasil membuat Gyuri mengepalkan tangannya di bawah meja.

"Sejujurnya aku tidak peduli dengan perawat itu, tapi ternyata kehadirannya sangat membantuku" tambah Minjun.

"Langsung saja katakan apa maumu, Minjun-ssi" kesal Gyuri mulai tidak sabar.

"Kau tidak ingin membalas sesuatu pada perawat itu karena telah merebut Seulgi?" tanya Minjun menyilangkan kedua kakinya sambil menatap Gyuri.

"Bukan urusanmu" jawab Gyuri hendak berdiri namun perkataan Minjun menghentikannya.

"Kau bebas melakukan apapun pada perawat itu. Tapi untuk urusan Seulgi, aku harap kau tidak menghalangiku, atau kau akan kehilangan semua, Seulgi, suamimu, dan kehidupan mewahmu, nyonya Park" kata Minjun dengan seringainya.

Gyuri terkekeh mendengar perkataan Minjun. Dia berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya. Sebelum berjalan dia kembali meneguk gelas wine sambil menatap Minjun.

"Aku tidak percaya aku rela membuang waktuku hanya untuk menunggu dan mendengarkan sampah sepertimu mengancamku" kata Gyuri tenang meletakkan gelas winenya sedikit kasar.

"Lakukanlah apa yang kau inginkan, dan kita lihat siapa yang akan kehilangan lebih banyak, aku atau anak manja sepertimu" tambahnya lalu berjalan meninggalkan Minjun yang tersenyum kesal dan mengepalkan tangannya.

===================================

Siang hari pukul 12.15...

Irene baru saja selesai memasak makan siang. Sedangkan Seulgi dan Yeri sejak tadi bermain game di sofa.

"Ah jinjja oppa berhentilah bermain curang!" kesal Yeri karena sejak tadi dia selalu kalah dari Seulgi.

"Siapa yang curang? Kau saja yang memang tidak jago" cibir Seulgi.

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang