26

353 72 11
                                    

Sesampainya di tempat camping, mereka diantarkan oleh salah satu pengelola ke tenda mereka. Area camping ini cukup luas dengan tenda-tenda yang didirikan berjarak 50 meter satu sama lain untuk menjaga privasi masing-masing penghuni tenda. Pemandangan danau di depan tenda dan pepohonan hijau mengelilingi area yang membuat suasana tenang dan sejuk sangat kontras dengan hiruk pikuk kota Seoul yang seakan tidak pernah tidur.

Setelah mendapatkan penjelasan dan mengucapkan terimakasih pada pengelola, Seulgi membuka tas mereka mengeluarkan bahan makanan untuk keperluan mereka selama 2 hari 1 malam. Sedangkan Irene berdiri di dekat danau merasakan udara sejuk yang menerpa tubuhnya.

"Otte? Apa kau suka?" tanya Seulgi melingkarkan tangannya di perut Irene, memeluknya dari belakang membuat tubuh Irene yang tadinya menegang kembali rileks.

"Hmm mm, aku suka, gomawo" jawab Irene menyunggingkan senyumnya dan meletakkan tangannya di atas tangan Seulgi.

Beberapa orang yang ada di sana juga sedang memancing di danau tersebut. Ada beberapa pasangan seperti mereka dan keluarga kecil yang menghabiskan waktu di area camping tersebut.

Dugh!

Sebuah bola menggelinding mengenai kaki Seulgi membuat mereka berdua menoleh dan melihat seorang anak kecil sedang berlari mengejar bola tersebut. Seulgi melepaskan pelukannya dan berjongkok untuk mengambil bola tersebut.

Karena kecepatan berlari dan keseimbangan kaki anak tersebut belum terlalu baik, dia akhirnya menubruk tubuh Seulgi, membuat Seulgi memeluk tubuh anak tersebut.

"Hei jagoan, siapa namamu?" tanya Seulgi tersenyum melihat wajah polos anak tersebut.

"H-hyunwoo" jawab anak tersebut sedikit terbata.

"Aigoo...Hyunwoo-ya jangan berlari terlalu cepat nanti kau bisa terjatuh, arrachi?" kata Seulgi mengusap kepala Hyunwoo.

"Ne.." jawab Hyunwoo tersenyum menampilkan giginya yang terlihat imut.

"Ige, bolamu" kata Seulgi memberikan bola tersebut.

"Hyunwoo-ya!" panggil seorang wanita yang bisa dipastikan adalah ibu dari Hyunwoo.

"Sana, ibumu memanggil" kata Seulgi menunjuk ke arah belakang Hyunwoo.

"Go-mawo H-hyung" kata Hyunwoo tersenyum memeluk bolanya lalu berlari ke arah ibunya.

Ibu Hyunwoo membungkukkan badannya beberapa kali ke arah Seulgi sebagai ucapan terimakasih yang dibalas oleh Seulgi.

Irene yang sejak tadi memperhatikan kejadian tersebut tersenyum. Melihat Seulgi berinteraksi dengan anak kecil membuat hatinya menghangat, seakan gambaran kehidupan jika bersama Seulgi adalah sesuatu yang dia inginkan. Namun, ingatan akan pesan masuk di ponselnya tadi seakan membuat rasa cemas dan takut kembali hadir.

"Wae? Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Seulgi menangkup pipi Irene dengan satu tangannya.

Irene hanya tersenyum dan menggeleng.
"Anniya, baru kali ini aku melihatmu berbicara dengan anak kecil"

Seulgi balas tersenyum lalu mengecup kening Irene. "Sudah lapar? Atau ingin jalan-jalan dulu?" tanya Seulgi.

"Belum, aku ingin jalan-jalan. Kau lapar? Kalau kau lapar kita bisa makan dulu" jawab Irene.

"Anniya, aku juga masih kenyang. Kajja jalan-jalan ke sana, ahjussi pengelola tadi bilang di sana pemandangannya lebih bagus" ajak Seulgi menggandeng tangan Irene lalu mereka berjalan ke arah hutan yang terbuka.

===================================

"Appa! Andwae...appa ireona! Appa tidak boleh pergi!"

"Appa huwaaaaa!"

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang