Bab 11 : Kenapa ada Gemini disekolah?

130 71 89
                                    




🫧~Happy Reading~🫧





Sagi kembali masuk sekolah hari ini, berangkat dengan Aries tentunya. Dua orang yang bukan mukhrim itu kemarin, setelah selesai ber spot jantung bersama, mereka memutuskan untuk tidur dikamar masing-masing sambil memimpikan hal indah tentunya. Sagi bahkan sampai sulit memejamkan mata semalaman, bukan karena masalah dengan Mama Papa nya, tapi karena sikap Aries yang aneh membuat nya kepikiran.

Kemarin juga media di gemparkan oleh berita tentang Asih yang menjelaskan tentang anak kandung dan anak angkatnya, semua orang tentu saja kaget mendengar hal itu. Berbeda dengan Sagi yang masa bodo dengan tatapan semua murid disekolah yang dia temui di parkiran tadi.

"Eh, gue denger Sagi bukan anak Asih Welas,"

"Iya, gue liat beritanya kemarin,"

Kebanyakan orang disekolah tau siapa Sagi dan siapa orang tuanya, tidak bisa dipungkiri berita ini akan menjadi tranding topik dan buah bibir anak sekolah kepadanya. Sagi tidak masalah dengan hal itu.

"Sayang!"

Sagi melihat dari kejauhan, Juliana yang masih di dalam mobil dengan kaca terbuka, meneriaki namanya sambil melambai lambai.

"Gila kan itu sahabat lo," ucap Ningrum yang muncul entah dari mana.

Sagi mengangguk menanggapinya, "Sahabat lo juga," ucapnya.

Kedua orang itu bersamaan menoleh ke arah Juliana yang sedang menyalami tangan Abinya.

"Gila ya, gue cuma di kasih 10 ribu," kesal Juliana sambil mengibarkan uang berwarna ungu yang sempat diselipkan sang Abi tadi.

"Ini nih ciri-ciri orang yang kurang bersyukur," hardik Ningrum.

"Gue kadang bingung deh, padahal Ningrum beda agama sama kita, tapi dia yang paling banyak beristigfar," kekeh Sagi.

Ningrum menepuk dadanya dengan sombong, "Siapa dulu dong," ucapnya.

"Nggak jadi gue puji lo, nggak jadi," sarkas Sagi.

Ketiga sahabat itu langsung berjalan beriringan masuk ke dalam sekolah, mengidahkan tatapan semua murid terhadap Sagi. Ningrum dan Juliana terus acuh dengan mengajak bercanda tawa tanpa bertanya siatuasi Sagi. Moto persahabatan mereka, 'Cukup tau secukupnya, jaga dan pahami. Jangan bertanya sampai diceritakan, dan juga harus selalu saling sayang dan selalu support'

Kalian pasti bingung, kemana Aries saat Sagi hanya sendiri di parkiran? Saat memarkirkan mobilnya, Aries langsung menunju Ruangan Taekwondo yang memang terpisah dari sekolah.

Saat masih berjalan di parkiran sekolah yang lebarnya melebihi stadiun GBK, hehe.
Tiba-tiba, segerombolan motor masuk ke parkiran sekolah dengan suara yang sangat menyakitkan telinga. Motor-motor itu konpoi masuk ke parkiran sekolah. Sam0ai di dekat ketiga sahabat itu tengah berdiri.

Satu cowok yang sangat tidak asing bagi Sagi turun dan membukan helm full face nya sambil menyugar rambut yang agak berantakan. Seperti gerakan slow, Sagi kaget melihat Gemi berdiri disana dengan tampang sangarnya. Jangan lupakan wajah babak belur mantan crusnya itu.

"Udah, lo pada nggak usah nganter gue sampai kelas. Balik aja ke sekolah," kata Gemini menginterupsi gerombolan anak buahnya itu.

"ZOAX!" Teriak Gemini.

"VICTORY!" Sahut anak buahnya yang lain dengan keras.

Setelah itu gerombolan anak buah Gemi kembali melajukan motor mereka meninggalkan parkiran ANTAKUSUMA.
Semua murid melihati Gemi, ada yang takut, bingung dan banyak juga para cewek langsung terpesona. Karena memang Gemi ini bisa dikategorikan seperti Zeus nya Indonesia, dengan kulit hitam khas cowok Indonesia. Dengan wajah tampan dan badan proporsional.

Ningrum bergidik jijik saat mendengar Gemi berteriak tadi. "Apaan dah, alay banget," katanya.

"Ganteng sih," ucap Juliana terpesona.

"Jaga syahwat, Jul. Gue aja yang Kristen bisa liat itu orang bentukannya kayak dajjal," pengingat Ningrum.

Gemi berbalik, dia tidak memperdulikan tatapan semua orang kepadanya. Dia hanya ingin langsung ke kelas dan tidur, dia semalaman tidak bisa tidur karena harus bergadang membantu Papa nya berbisnis.

Napas Sagi tercekat, jantungnya tiba-tiba berdegun kencang. Bukan karena dia masih suka dengan cowok itu, tapi dia takut Gemi akan balas dendam karena kemarin Sagi membentaknya.

Saat Gemi berjalan mendekat kepadanya, Sagi semakin gugup. Dia tidak menyangka akan bertemu mantan crush nya itu disekolah.

Gemi terlihat tidak mengenalinya, walaupun mereka sempat beradu tatap. Sagi menghela napas dalam karena merasa lega. Tapi tiba-tiba,

"Tunggu, kayaknya gue kenal lo," Gemi berhenti tepat di depan ketiga gadis itu, matanya menatap Sagi yang terlihat gelabakan.

"Lo bukannya yang nembak gue tempo hari, yang ikut tawuran juga," Gemi mencoba mencocokkan ingatnya dengan realita di depannya ini.

"Lo ikut tawuran!" Teriak Ningrum kaget, begitu juga dengan Juliana.

"Eh, mana ada. Enggak kok!" Bantah Sagi cepat menggelengkan kepalanya.

"Bener, lo cewek kemarin. Gimana kaki lo?" Tanya Gemi menoleh ke kaki Sagi yang terbalut sepatu kets hitam, sontak Ningrum dan Juliana juga ikut menoleh ke kaki Sagi.

"Ke-kenapa kaki gue. Nggak kenapa napa kok," sial, Sagi jadi gugup berada di depan Gemi. Bukan karena apa, dia ingat kemarin sempat memarahi Gemi, bagaimana kalau cowok ini balas dendam. Dengan memukulnya disini, maybe.

"Yaudah kalau lo baik," Sagi mengangguk, tangannya langsung mengait tangan kedua sahabatnya itu untuk berjalan menjauhi Gemi.

"Eh, anterin gue dong ke ruangan kepala sekolah," Gemi menarik tas Sagi, membuat gadis itu mundur ke belakang.

"Apaan sih lo!" Bentak Sagi spontan.

"Gue cuma mau minta anterin," jelas Gemi, Sagi langsung merutuki dirinya yang kepalang malu-malu in.

"Emang kenapa lo mau ke ruangan kepsek?" Tanyanya.

"Gue mau absen murid baru," jawab Gemi santai. Mendengar hal itu, Sagi makin kaget, matanya melotot saat tau mantan crush nya itu bersekolah bersamanya.

"Lo ngapain sekolah disini, Raedan Gemini Pelyton!" Teriak Sagi keras, membuat Gemi dan semua orang disana kaget.

Ningrum dan Juliana yang awalnya hanya tau nama dan tidak mengenal Gemi pun ikut kaget mendengar crush Sagi itu ternyata berada di depan mereka, " Apa, lo Gemini!" Teriaknya bersamaan.

Gemi memejamkan matanya sambil menutup telinga yang sakit akibat suara teriakan tiga gadis ini, inikah sambutan masuk sekolah yang bagus di sekolah ANTAKUSUMA?





Sagitarius with Aries [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang