🫧~Happy Reading~🫧
Sagi mengikuti Aries yang masuk ke Yumart dengan wajah kesal, cowok itu bahkan tidak mau berbicara dengannya bahkan saat Sagi terus mencari perhatiannya.
"Iya om, Sagi sekarang sama Aries. Nyari makan, katanya nggak selera masakan mbak Tun,"
Sagi memakan ice Creamnya sambil berdiri, tubuhnya di goyangkan ke kiri dan ke kanan menikmati alunan lagu yang diputar pegawai Yumart. Sedangkan Aries, cowok itu tengah berdiri menghadap rak bumbu dapur sibuk bertelepon. Entah ada apa dengan bumbu dapur?
"Tenang aja, om. Aries jagain, nanti Aries kabarin kalau udah pulang ya, om," ucapnya pada orang diseberang sana yang tak lain adalah Papa Sagi.
Sagi yang sangat amat penasaran dengan pembicaraan Aries dan Papanya, langsung menempelkan tubuhnya pada punggung Aries untuk menguping pembicaraan mereka. Merasakan serangan tiba-tiba itu, jantung Aries mendadak berdegup kencang.
Karena Sagi yang dengan lancang berada terlalu dekat dengannya, membuat Aries gugup seketika. Dengan gerakan cepat, Aries menggerakkan tubuhnya kesamping supaya Sagi tersingkir. Menormalkan kembali jantungnya, mata Aries menatap Sagi kesal sambil mendorong tubuh gadis itu dengan tangannya untuk menjauh. Membuat Sagi yang tengah memakan ice cream itu merengut kesal.
"Lo kan lagi sakit!" Aries merebut ice cream Sagi, setelah sadar apa yang di makannya, membuat sang empu ice cream itu menghentakkan kaki kesal.
"Kata mbak tun tuh nggak apa tau, Ries," dengan cepat Sagi kembali merebut ice cream dari tangan Aries, tapi nihil karena Aries mengangkat tangannya setinggi mungkin. Sagi yang hanya cetek untuk Aries tentu saja tidak akan bisa menggapainya.
"Balikin, Ries," pengingat Sagi, Aries bergeleng tetap pada pendiriannya.
Dan Sagi akhirnya menyerah, tingginya bahkan tidak sampai, dia akan merelakan ice cream itu, "Bilang apa lo sama Papa tadi?" Tanyanya.
Dengan cepat Aries berjalan menuju tong sampah dan melemparkan makanan dingin tidak berdosa itu ke dalamnya. Sungguh mubazir sekali dirimu wahai anak muda.
"Gue bilang lo kabur dari rumah buat nonton tawuran," jawab Aries. Sagi terkekeh mendengarnya, sangat mustahil seorang Aries mengadukannya begitu.
"Nggak percaya?" Tantang Aries setelah melihat wajah Sagi yang meremehkannya, gadis itu langsung mengangguk sambil berucap, "Percaya gue, percaya," katanya tersenyum penuh arti.
Saat melihat senyuman terpatri di wajah pucat Sagi, Aries menghela napas dalam. Syukurlah dia tidak terlambat tadi, saat di sekolah, Aries mengetahui kalau Sagi sakit dari mbak Tun yang mengechatnya. Mereka berdua akhir-akhir ini memang sering berkomunikasi tentang Sagi, kalau kata mbak Tun, "Senang berbisnis dengan anda, den Aries,"
Mendengar Sagi sakit, Aries sampai bolos kelas renang hanya untuk menjenguk dan melihat ke adaan Sagi. Tapi, saat sampai di halaman rumah, belum memarkirkan motornya. Aries melihat Sagi melompat dari balkon kamarnya ke tanah. Mengenakan baju tidur yang hanya dilapisi jaket parasut, gadis itu berlari dengan kencang menuju pintu belakang. Aries yang penasaran terus mengikutinya sampai ke jalan Anggrek dimana tawuran terjadi, dia agak kaget melihat Sagi yang masih berwajah pucat, berlari membelah kerumunan orang yang berkelahi hanya untuk menarik satu cowok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagitarius with Aries [PROSES TERBIT]
Roman pour AdolescentsSagitarius itu gadis dengan kepercayaan diri tingkat tinggi untuk mengejar ketua geng ZOAX si Gemini, tapi selalu ditolak. Mereka berakhir bagai tikus dan kucing. Sedangkan Aries, cowok gila olahraga itu tentunya tidak ada kaitannya dengan cerita in...