Dirumah, Izzah berinisiatif untuk mandi terlebih dahulu agar ketika menuju terminal nanti tidak terlambat.
Tidak berselang lama Abi dan Uminya pun tiba.
"Assalamualaikum.... Izzah" Umi Afifah mengucapkan salam sembari mengetuk pintu.
"Waalaikumussalam." Jawab Izzah dari dalam rumah.
Pintunya pun terbuka dan terpampang jelas manisnya gadis berhijab serta mengenakan gamis hitam itu tengah menyapa kedua orangtuanya.
Sorot mata Abi dan Uminya terfokus pada Izzah.
"MasyaAllah, Izzah udah siap?" Tutur Uminya menampakkan senyuman manis.
"Iya Umi, Izzah udah siap." Balas Izzah dengan senyum pula yang menampakkan gigi gingsul nya.
"Yasudah, Umi mandi duluan sekarang ya." Ucap Abi Hamzah.
"Iya Abi..." Jawab istrinya.
Waktu menunjukkan pukul 10.30, Izzah beserta Abi dan Uminya terlihat sudah siap untuk berangkat menuju ke Agen Terminal Bus untuk membeli tiket. Mereka pun mulai membuka pintu dan memasuki mobil minibusnya itu. Abinya pun mulai menancap gas dengan perlahan.
Sesampainya disana Abi Hamzah pun membeli tiketnya. Karena dirinya membelinya dadakan jadi mendapatkan nomor kursi duduk yang agak belakang.
"Dapet kursinya belakang gapapa kan Zah?" Ucap Abinya.
"Gapapa kok bi." Jawab Izzah menganggukkan kepala.
"Syukurlah, sudah Abi pesankan, ingat pesan Abi, kalau samping kamu perempuan itu boleh diajak bicara ya.. Tapi kalo laki-laki, kamu harus hati-hati ya, jangan bicara kalau tidak penting." Pesan Abi Hamzah kepada putrinya.
"Iya Abi, In Syaa Allah." Jawab Izzah dengan tatapan yakin.
"Baik, duduk dulu aja Zah, bis nya belum datang juga kok." Seru Abinya mempersilahkan duduk Izzah.
"Bi, udah telpon ayahnya Hasna belum? Ntar suruh jemput ya, soalnya kan kemungkinan malem nanti sampainya." Lirih Umi Afifah pada Suaminya itu.
"Oh iya mi, biar Abi telpon dulu."
Abi Hamzah pun membuka ponselnya dan mencoba menelepon Ayah Hasna.
"Assalamualaikum, Mas Burhan." Ucap Abi Hamzah pada sambungan teleponnya.
"Waalaikumussalam Ham, ada apa?" Sahut Ayah Hasna yang bernama Burhan melalui sambungan telepon.
"Ini, Izzah kan mau main ke Jakarta, hari ini berangkatnya, nanti tolong Mas Burhan jemput Izzah ya di terminal." Jelasnya.
"Wah Izzah ke Jakarta ya.. iya Ham nanti ku jemput." Balasnya.
"Yasudah kalau begitu, makasih mas, Wassalamu'alaikum."
"Waalaikumussalam." Jawab terakhir Ayah Hasna lalu memutus sambungan teleponnya.
Adzan dzuhur terdengar mulai berkumandang. Keluarga kecil itu berniat untuk melaksanakan salat dzuhur terlebih dahulu, sambil menunggu jadwal kedatangan bus yang akan berangkat pada pukul 13.00.
Selepas mereka selesai salat, mereka kembali ketempat awal sambil menunggu bus tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semarang Bertemu Jakarta Bertamu (On Going)
Teen FictionSeorang gadis yang tengah berlibur ke Jakarta untuk menghilangkan rasa sedihnya karena gagalnya masuk perguruan tinggi. Liburan itu tak sedikit banyak mengalami kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan. Jakarta akan menjadi tempat yang bersejarah b...