SBJB 4

28 5 0
                                    

Ilustrasi: sc foto pribadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi: sc foto pribadi.
_____

Lantas Izzah menduduki kursi yang berjarak sekitar dua meter dari Afan.

"Mas aku gapapa kan duduk disini?" Ucap Izzah yang meminta izin.

"Iya gapapa ini kan tempat umum. Yasudah makan, nanti keburu bisnya berangkat lagi." Ucap lelaki itu menunduk memandangi nasi yang belum dilahapnya.

Izzah menganggukkan kepalanya, yang kemungkinan besar Afan tidak mengetahui, sebab dirinya tengah menunduk.

Izzah tiba-tiba teringat ingin menanyakan sesuatu. Tapi melihat Afan yang sedang makan dirinya pun mengurungkan niatnya untuk bertanya. Dirinya pun memilih untuk memakan makanan yang telah tersaji didepannya.

Setelah Izzah merasa Afan telah menyelesaikan makannya, ia pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Emm mas, kalo boleh tau kenapa masnya mau naik bis, yang belum jelas penumpang kursi duduk disampingnya?"

"Sejujurnya saya pesan tiket ini agak terlambat, biar tahu kursi penumpang yang keduanya masih kosong. Eh ternyata ada penumpang lagi ya, yaitu kamu."

"Hehe, maaf ya mas, aku juga dadakan pesan tiket nya." Jelas Izzah merasa bersalah.

"Tak apa, ini juga salah diriku mengapa tidak naik yang first class."

"Iya juga ya, cocok buat aku juga itu, tapi agak mahal sih mas." Ucap Izzah.

"Hehe iya." Kekeh kecil Afan kembali menunduk.

"Boleh tanya lagi mas?" Ucap Izzah yang tak henti-hentinya bertanya pada lelaki itu, seperti anak kecil yang belum mengetahui apa-apa.

"Boleh." Singkatnya menganggukkan kepala.

"Kenapa mas tidak pilih kursi sisi kanan?" Tanyanya.

"Biar tidak melangkahi, takutnya perempuan."

Kemudian Izzah mencoba membayangkan, "Oh iya juga ya." Gumamnya

Percakapan pun berhenti kembali.

Ketika melihat sikap Afan, Izzah merasa bersyukur mendapati teman duduk laki-laki yang begitu baik dan tidak berbuat macam-macam padanya.

Sehabis percakapan itu selesai Afan berniat kembali ke bus yang ditumpanginya tadi.
"Saya balik duluan ya." Ucap Afan seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Tunggu mas, saya ikut." Balas Izzah seketika.

"Yasudah, jalan dibelakang saya ya." Jawab Afan dengan singkat.

Izzah tak tahu menahu kenapa dirinya diminta untuk berjalan dibelakangnya, padahal kan dirinya perempuan, harusnya dirinya mendapati pengawasan. Ia pun hanya bersikap bodoh dan memilih untuk mengikutinya saja.

Satu persatu tangga bus mulai terpijak. Afan lebih dulu tiba di lantai terakhir.

"Eh mas mas!!!"

Tiba-tiba kaki Izzah terpleset dan reflek menarik lengan Afan yang berada didepannya.

Semarang Bertemu Jakarta Bertamu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang