Tetap berlanjut nulis cerita walau yang vote tetap diri sendiri. Karena kita harus tetap maju tanpa dukungan orang lain. Dan kita tidak boleh menuntut seseorang untuk terus mendukung kita. Support terbaik ya diri sendiri. Semangat diriku. Jadilah hebat terlebih dahulu, maka pendukungmu akan mulai berdatangan.
Okee lanjut.
______
Selepas menelepon Uminya Izzah pun lekas berjalan menuju rumah teman Nando."Kak Nando!" Panggil Hasna dari depan pintu gerbang.
Nando pun lekas keluar.
"Ini kak rokok kakak." Hasna menyodorkan rokok ke kakaknya.
"Masuk dulu Na, Zah." Ajak kakaknya sambil meraih kardus pembungkus rokok itu.
Lelaki itu tiba-tiba keluar dari dalam rumahnya dan terkejut kebingungan kenapa perempuan itu berada dihadapannya.
"Loh Izzah??" Ucapnya sambil menaikkan alisnya.
"Mas Afan??" Izzah menjawab dengan terkejut dan bingung.
Ya benar saja. Lelaki yang duduk disampingnya semalam kini di hadapan Izzah kembali.
"Kalian udah kenal?" Tanya Nando kebingungan sambil melirik matanya ke hadapan Afan dan Izzah.
"Jadi sepupu kamu itu Nando sama Hasna?" Tanya Afan.
"I-iya mas." Jawab Izzah.
"Sekarang kak Afan makin ganteng aja deh." Puji Hasna didalam hatinya melihat lelaki yang sudah lama tak ditemuinya.
"Bentar-bentar ini gimana ceritanya?" Tutur Nando yang penasaran.
"Gini Ndo, Dia duduk sampingan sama gue, kita se bis." Pungkas Afan.
"Oh gitu." Mendengar itu Nando diam sejenak.
"Tau gitu kita barengan tadi malem." Ucap Afan pada Izzah.
"Hehe." Kekeh kecil Izzah.
"Jadi jaket itu jaketnya kak Afan Zah?" Tanya Hasna berbisik mendekati Izzah.
"Iya Na.."
"Jaketnya masih dirumah mas." Sahut Izzah.
"Buat kamu aja gapapa." Balas Afan.
"Beneran mas?" Tanya Izzah mencoba meyakinkan.
"Iya." Balas singkatnya.
Hasna ketika mendengar itu merasa sedikit cemburu, sebab Afan telah dikaguminya sejak lama.
"Yuk masuk dulu." Ajak Afan mengawalinya memasuki pintu rumahnya.
Mereka semua pun telah memasuki rumah Afan.
"Kak Afan sekarang tambah ganteng ya..." Puji Hasna melirih pada lelaki itu.
Mendengar itu Afan hanya membalasnya dengan senyuman kecil dan membatin,"MasyaAllah. Hadza min Fadli Rabbi." (Artinya: ini termasuk karunia Tuhanku)
"Gak pernah muji kakaknya sendiri malah orang lain." Singgung Nando pada Hasna.
"Apaan yang di banggain dari kakak? Nakalnya?" Balas Hasna menyinggung balik kakaknya itu.
"Eh yang adzan sama iqomah tadi kamu Af?" Tanya Nando tiba-tiba tersadar suara yang tidak asing saat subuh tadi.
"Iya Ndo, kenapa?"
Mendengar percakapan itu Izzah seketika sadar,"Oh jadi tadi suaranya kak Afan, suaranya merdu banget..." Batinnya terkagum.
"Bagus aja gitu, enak didenger." Jelas Nando.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semarang Bertemu Jakarta Bertamu (On Going)
TeenfikceSeorang gadis yang tengah berlibur ke Jakarta untuk menghilangkan rasa sedihnya karena gagalnya masuk perguruan tinggi. Liburan itu tak sedikit banyak mengalami kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan. Jakarta akan menjadi tempat yang bersejarah b...