SBJB 5 | Tiba di Jakarta

26 4 0
                                    

"Makasih banyak loh mas udah bantuin aku terus." Ucap Izzah sembari turun dari bus.

"Iya gapapa, kamu dijemput apa gimana?"

"Iya nih, udah jam sebelasan ini ya, mereka udah tidur belum ya?"

"Coba telfon." Perintah Afan.

Izzah pun mencoba menelepon Ayah Hasna selaku omnya.

"Tut..., tut..." Suara telepon genggam Izzah yang berdering.

"Assalamualaikum, halo Om Burhan." Ucapnya pada omnya itu.

"Waalaikumussalam, halo, iya Zah, kamu udah sampe di agen?" Jawab Om Burhan melalui sambungan telepon.

"Iya, om. Jemput sekarang ya."

"Iya Zah."

Om Burhan pun memutus sambungan teleponnya.

"Itu siapa?" Tanya Afan penasaran.

"Om aku mas, ayahnya sepupu ku, yaudah mas tinggal aja."

"Saya nunggu kamu dulu, ini kan udah malem." Jawab Afan yang khawatir dengan Izzah.

"Gausah mas, bentar lagi paling sampe kok. Oh iya, ini jaket mas." Ucap Izzah menyodorkan jaket yang telah dipinjaminya tadi.

"Pake aja, kamu nanti naik motor kan?"

"Iya mas, tapi nanti mas gimana?"

"Saya gapapa, saya juga masih nunggu pesanan taksi online kok." Jelas Afan.

Percakapan pun terhenti beberapa detik.

"Eh itu bukan, mobil nya?" Tanya Izzah memberi tahu dengan jari telunjuknya.

"Bentar saya cek... Iya itu mobilnya, tapi biar saya suruh sopirnya berhenti disini dulu sebentar deh."

"Jangan mas, nanti takutnya sopirnya terima pesanan lagi loh."

"Iya juga sih. Kamu gapapa saya tinggal?" Jawab Afan yang keberatan.

"Gapapa mas."

"Yaudah hati-hati ya. Assalamualaikum." Pamit Afan.

"Waalaikumussalam."

"Mas Afan perhatian juga ya, hehe padahal keliatannya dingin cuek gitu." Gumamnya sembari menunggu jemputan omnya.

Tidak berselang lama, Om Burhan pun tiba dengan motor automatic nya.

"Udah lama Zah?" Tanya Omnya.

"Belum kok om." Jawab Izzah dengan senyum.

"Tangan kamu kenapa itu?" Tanya Omnya baru mengetahui jari tangan Izzah yang terlilit kain kasa.

"Kena pecahan piring om, hehe." Jelas Izzah sedikit tertawa kecil.

"Ada-ada saja." Jawab Omnya menggeleng kecil.

"Sini biar om bawakan tas kamu."

"Iya om." Ucap Izzah menyerahkan kepada Omnya dengan tangan kiri.

"Maaf pake tangan kiri om." Lirih Izzah merasa tidak sopan.

"Sudah tidak apa-apa, ayo naik." Ajaknya.

"Iya om."

Mereka pun berangkat menuju rumah Hasna.

Hasna Kusuma, adalah anak dari kakak Uminya Izzah, atau Izzah sering memanggilnya Tante. Hasna sama-sama kelahiran 2006, namun lebih tua sedikit dibanding Izzah hanya selisih 5 bulan. Hasna berpostur tinggi, rambutnya lurus panjang dan kulitnya putih. Memiliki paras yang manis. Dirinya sangat periang dan ramai.

Semarang Bertemu Jakarta Bertamu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang