13

380 67 12
                                    

"Terimakasih, Sakura sensei!"

Sakura tersenyum sambil mengacak pelan rambut anak perempuan yang berdiri di hadapannya, Sakura berjalan di sepanjang jalan besar desa Konoha. Saat di depan kantor Hokage, Sakura tak sengaja melihat Hashirama yang baru keluar dari kantor Hokage.

"Kak Hashirama," sapa Sakura melambai.

"Oh, Sakura," sapa Hashirama.

"Ada apa? Kau terlihat lesu?"

"Hari ini pertemuan kage, tidak ada yang percaya tentang Zetsu hitam. Semuanya mengatakan jika tak pernah melihatnya, kerja sama akan sulit dilakukan."

Sakura tersenyum. "Tak apa, kak, semua tak mungkin berjalan mulus. Nanti pasti akan ada jalan keluar, kau yang paling tahu itu."

"Kau benar," Hashirama tersenyum. "Kau ingin kemana?"

"Hanya jalan-jalan, ada tempat yang ingin ku datangi."

"Hashirama sensei!"

Sakura dan Hashirama menoleh ke belakang, terlihat seorang laki-laki berjalan mendekat. Melihat itu mata Sakura membulat, Sakura melangkah mendekatinya.

"Aa, Hiruzen! Ingin berlatih dengan Tobirama?"

"Hiruzen?" Benar dugaannya, wajah Sakura memerah. "Ternyata Sandaime sangat tampan saat masih muda."

"Halo, Sakura sensei," Hiruzen menyapa sambil membungkukkan badannya. "Aku Sarutobi Hiruzen."

"Sopan sekali..." Sakura terlihat hampir meleleh.

Hiruzen berjalan melewati Sakura dan Hashirama, sementara Sakura masih menatap punggungnya. Itu membuat Hashirama menatap heran, namun kemudian Hashirama mulai menebak dalam pikirannya.

"Seseorang yang penting di masa depan?"

Sakura mengangguk. "Tobirama akan menunjuknya sebagai Hokage."

"Aa, begitu kah.. dia memang terlihat berbeda dari ninja yang lain."

Beberapa saat kemudian Sakura dan Hashirama berpisah, Hashirama pulang ke rumahnya untuk beristirahat, sementara Sakura berjalan kearah hutan-hutan kecil, hingga Sakura menemukan tiga tiang.

"Disini masih terlihat lebih-"

Ucapan Sakura terhenti saat melihat Tobirama melatih tiga muridnya, Sakura tak menyangka bisa melihat hal ini. Ternyata mereka berlatih disini juga, Sakura tersenyum melihat mereka.

Sakura memilih pergi dari sana, namun tak lama karena Sakura langsung kembali dengan membawa empat kotak bentou dari sebuah kedai, tepat saat Tobirama menyuruh muridnya beristirahat.

"Sakura?"

"Yo, sensei," ledek Sakura.

"Tch, apalagi yang kau inginkan?"

"Ku kira kau seorang direktur sekolah."

"Lalu apa salahnya membentuk tim sendiri?"

Sakura menggeleng. "Tidak masalah, ayo makan dulu."

"Aa, kau membelinya? Inilah susahnya kalau tidak bisa memasak," cibir Tobirama.

"Terimakasih, Sakura sensei, kau sudah berinisiatif membelikan kami."

"Terimakasih."

"Terimakasih, sensei."

"Sama-sama," ujar Sakura tersenyum kearah tiga murid Tobirama, sementara Sakura menatap tajam kearah Tobirama. "Kau tidak akan berterimakasih?"

"Tidak ada gunanya, kau hanya membeli ini."

"Tidak ada salahnya menghargai, sensei, yang penting Sakura sensei sudah membawakan kita makanan," tukas Hiruzen.

Gulungan Waktu (Tobirama×Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang