Bapak mau kalian yang menjadi contoh mereka melakukan teknik lay up yang benar." titah Pak Ruki menyuruhnya.
Giomengangguk dan berdiri di depan mereka. "Nanti bagi kelompok yang mana lakilaki yang mana perempuan."
Pertama Gio dengan lincah mendribble bola basket itu. Tatapannya fokus mengarah pada sebuah ring di depannya. Lalu ia melakukan teknik lay up dan melempar bola itu hingga masuk ke dalam ring.
Gerakannya sangat jelas dan lincah seperti memang Gio dilahirkan untuk menjadi pemain basket.
"Astaga lea! Jantung gue juga ikutan lompat! Kenapa sih harus ganteng gitu!" ujar Allena setengah berbisik memuji pujaan hatinya.
"Otak lo isinya dia semua All? Udah gila lo emang, bucin parah! Tapi sekarang gue juga udah punya Ayang."Hah siapa?! Juna?" Kalea mengangguk malu-malu membuat mulut Allena terbuka
sempurna terkejut.Tidak bisa dibayangkan seorang Kalea yang
lumayan galak disatukan dengan seekor buaya lepas. Allena menoleh kepada Juna yang sedang menatap kearahnya.Lebih tepatnya menatap kearah Kalea sambil tersenyum menggodanya.
"Juna itu baik kok. Dia juga romantis cuma ya gitu agak gesrek aja otaknya. Humoris banget." ucap Kalea."Gak! Gioganteng nomor satu. Gak ada yang bisa ngalahin gantengnya dia, pesona dia, dinginnya dia, ihh bikin gemes! Pengen
deh nikahin," ceplos Allena."Nikah gigi lo nyangsang!" Kalea menoyor kepalanya.
"ALLENA! KALEA! KALIAN KENAPA DARI TADI NGOBROL! IKUTIN KELOMPOK KALIAN!" Teriakan Pak Ruki membuat keduanya sontak melihat sekeliling.
Yang lain sudah berkumpul di kelompok masingmasing. Para barisan perempuan diajarkan oleh Tifany selaku ketua ekskul
basket putri di sekolahnya. Dari dulu Allena tidak menyukai perempuan tomboy itu.Karena pertama, Tifany menyukai Gio sejak
lama. Kedua, Tifany terlalu sombong karena selalu menang di pertandingan tingkat nasional mewakili sekolah."Nih dengerin! Dribble bola basket kayak gini abis itu kaki lo pada kayak gini sambil deketin ring. Terus lempar." jelas Tifany seraya memperagakan gerakannya.
Tifany menyuruh mereka satu persatu untuk menirunya. Sebagian orang langsung kena omel ketika melakukan gaya lay up yang tidak benar. Sedari tadi Allena malas mendengarkan dan lebih memilih untuk memperhatikan mantannya yang juga sedang sibuk menjelaskan gerakan basket itu kepada yang lain.
"Woi All! Lo ngapain sih?" kata Tifany memanggilnya.
"Sini maju!"
Allena menurut, Allena lalu mengambil bola orange itu di tangannya.
Ia jadi kebingungan sendiri kemudian melempar bola itu sembarangan kearah ring hingga memantul ke batas lapangan.
Bola itu menggelinding masuk ke area batasan putra.
"Ck! Makanya dari tadi tuh dengerin! Cepet ambil bolanya!" Tifany berucap ketus.
"Nyenyenye! Nenek lampir! Marah mulu bisanya!" balas Allena sudah kesal setengah mati. Sifatnya memang selalu nyeplos kalau tidak menyukai seseorang. Ia akan berkata terus terang.
Allena berjalan memasuki lapangan putra. Matanya melirik kesanasini untuk mencari bola basket itu. Ketika Allena sedang sibuk
mencari, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang membuat dirinya sontak menoleh terkejut."WOI AWAS!!" Salah satu seorang laki-laki berteriak bertepatan dengan sebuah bola bakset yang melambung kencang kearahnya.
Allena tidak sempat menghindar karena bola itu sudah lebih dulu mengenai kepalanya cukup kencang. Yang dirasakan oleh Allena saat ini adalah pusing dan kepalanya berdenyut nyeri.
Bukannya lemah atau apa tetapi memang benar lemparan bola itu sangat keras. Kejadian itu membuat para murid serempak memusatkan pandangannya pada Allena.
Melihat hal itu, Allena jadi malu sendiri
karena menjadi bahan perhatian banyak orang, pingsan aja deh, batin Allena
Beberapa detik kemudian tubuh Allena abruk di tempat sehingga yang lain berteriak heboh."ASTAGA ALL!!" teriak Starla terkesiap seraya mendekatinya, disusul juga oleh Jihan dan Kalea.
"YA ALLAHH AMPUNI HAMBA!" seru Vero yang merasa bersalah melempar bola itu kearah Allena.
Tubuh Allena dikerumuni oleh orang-orang. Sementara Gio di sana banya menatap datar sekitar. Laki-laki itu menghembuskan
napasnya pelan sebelum akhirnya menghampiri Allena.Gio berjongkok lalu menepuk-nepuk pipi Allena agar gadis itu sadar, tetapi tidak ada pergerakan sama sekali.
"GI SORRY GUE KAGAK SENGAJA SUMPAH!!" kata Vero yang sudah ketakutan. Ia gigit jari karena takut kena marah.
"Tuh cewek beneran pingsan? Ya ampun! Yaudah itu bawa ke UKS!" Juna menyeru.
"Bopong bareng-bareng aja, cepetan!" ujar Jihan khawatir.
"Gue aja." Satu kata dari Gio berhasil membuat semuanya terdiam menatap cowok itu melongo.
Gio menyelipkan tangan kirinya di bawah lekukan kaki Allena dan tangan kanannya di punggung cewek itu. Tubuh Allena memang sangat ringan seperti kapas, Gio tidak mempermasalahkannya.
Yang jadi masalah adalah cowok itu tahu jika Allena sedang berpura-pura pingsan.
Bahkan Gio bisa merasakan jika sekarang tubuh Allena sedang tegang. Mungkin karena ia gendong. Wajah polos Allena justru sangat menyebalkan di matanya. Ingin sekali Gio membuang tubuh
gadis ini ke tong sampah.Sesampainya di ruang UKS, Gio meletakkan tubuh kecil itu di atas brankar. Tatapannya tidak berubah dan masih sama datar
sedatarnya. Gio menarik kursi untuk duduk di sebelah brankar Allena."Udah boleh bangun." ucap Gio yang tidak mendapat respons sama sekali.
"Bangun! Gak usah akting!" Gio menatap jengkel perempuan di hadapannya ini. "Mau bangun atau gue tinggal?"
"JANGAN DONG!!" Allena lantas membuka matanya sempurna sembari mencebikkan bibirnya.
"Udah sehat?" tanya Gio sedikit ketus.
"Aku baik-baik aja kok. Cieee... Perhatian ya? Tenang tadi emang pusing terus karena aku malu yaudah aku pingsan aja, tapi aku gak sakit kok," jawab Allena memilih jujur dari lubuh hatinya.
"Iya, otak lo yang sakit!" jawab Gio sarkas.
"Tadi kamu kenapa tolongin aku? Khawatir kan sama Allena? Ih Gio mah suka
malu-malu monyet, bilang aja khawatir aku kenapakenapa, ya kan? ya kan?" serbu Allena sambil cengar-cengir kesenangan di tempatnya---asyik menggoda Gio padahal cowok itu tidak berminat sama sekali."Kemarin itu aku ada kasih kue kering ke Gavin buat kamu juga, enak gak?" tanya Allena.
"Ya."
#Pensi #eventpensi #pensivol13 #teorikatapublishing
aku up setiap hari ya man temann🫸🫷🫶🏻🫶🏻seperti biasa tinggalin jejak ya manteman🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGIO [SEGERA TERBIT]
Teen FictionAlena Aruninka dikenal sebagai seorang gadis cantik yang ceria, hurmoris dan pantang menyerah. Kegagalannya dulu menyia-nyiakan Gio membuatnya bertekad untuk mendapatkan cowok itu kembali, namun sayangnya Gio telah membencinya. Saat Alena mengejar...