Sebelum pulang dari sekolah, Allena menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah toko alat tulis untuk membeli bahan prakaryanya.Toko ituberada di dekat sekolah jadi ia hanya perlu menyebrang.Saat Allena sudah selesai membeli dan ingin kembali ke sekolah,ada gerombolan motor besar serta satu mobil Jeep hitammencegatnya membuat Allena terkejut dan menatap bingung.
Iatidak mengerti soal geng-geng motor jadi tidak hafal wajah-wajahnya. Yang ia tahu hanya enam inti Xenom saja.
"Hai cewek cantik," Suara berat itu menyapanya.Allena melangkah mundur karena takut melihat wajah-wajah seram mereka seperti
orang kriminal. Di antara mereka menggunakan seragam anak sekolah SMA Galaksi-musuh SMA Nusa bangsa. Dan ada juga yang menggunakan jaket bertuliskan DRAGON.
"Sikat aja itu buat bahan Xenom siapa tau ngaku kalah, bakalan seru ini!" seru salah satu dari mereka yang berambut pirang.
Mendengar itu, Felix menatap Allena lalu menyunggingkan senyum misterius.
"Siapa kalian?!" Allena menghindar ketika Felix ingin memegang tangannya."Jangan deket-deket, atau gue teriak."
"Galak banget sih, kayaknya gue kenal sama lo deh. Ceweknya Gio?" tebak Felix sambil maju kearahnya.Allena hanya diam tidak menjawab.Felix mencolek dagu Allena dengan genit dan dengan refleks Allena melayangkan satu bogeman mentah ke wajah Felix membuat cowok itu meringis.
Karena ada kesempatan segera Allena menendang ke area privasi cowok itu cukup keras.
Allena tidak menghiraukannya lagi dan segera berlari menjauhi orang-orang itu. Namun belum sempat Allena menjauh, bagianbelakang tasnya di tarik kuat ke belakang disusul tangan yang membekap mulutnya agar tidak berteriak.
Lalu mereka memasukkan Allena ke dalam mobil dan membawanya ke suatu tempat.
Di mobil Allena memberontak hingga kedua tangan dan kakinya diikat.
"Lo mau diem atau gue telanjangin di sini!" ancam Riko salah satu dari mereka.
Allena bergidik ngeri dan langsung terdiam dengan napas yang naik turun karena takut.
"Kita salah bawa orang gak sih? Bukannya ceweknya Reza itu Jihan kenapa nametagnya Allena?" celutuk Marco yang duduk di sebelah Felix yang sedang menyetir.
"Mau Jihan, ataupun tuh cewek sama si ceweknya Samuel sama-sama kelemahan mereka. Santai aja kita ada banyak bahan buat kalahin mereka," jawab Felix.
Mobil Jeep hitam itu berhenti di sebuah gedung tua dekat sekolah Nusa Bangsa. Mereka membawa Allena untuk masuk ke dalam markas untuk dijadikan sebagai bahapancingannya Xenom.
Setelah beberapa menit kemudian, seorang laki-laki tinggi, putih memasuki wilayah markas dengan tatapan arogannya. Dahinya berkerut mendapati sosok seseorang yang ia sudah kenal dari lama. Ia terkejut melihat Allena yang diikat sampai tangan perempuan itu memerah."All?" Devano memanggilnya membuat Allena sontak menoleh dan melotot.
Cowok itu membuka lakban yang menempel di mulut gadis itu.
"KAKAK IPAR?! TOLONGIN GUE DONG MASA GUE DI CULIK KAN GUE GAK PUNYA DUIT!!" pekik Allena membuat Devano melototi anak-anak buahnya.
Tentu Allea mengenal Devano. Cowok bernama Devano Rehendra Senjaya itu adalah kakak laki-lakinya Gio. Meskipun begitu ia tidak pernah melihat cowok itu dirumah bersama Gio.Allena tidak tahu jika Gio dan Devano memiliki hubungan yang kurang baik.
Devano melepaskan ikatan di tangan dan kaki Allena lalu Allena segera berdiri dan berlindung di belakang Devano.Membuat ke tujuh orang di sana melongo dengan kepolosan cewek itu. Padahal
kan Devano ketua mereka. Bisa-bisanya Allena takut dengan anak buahnya tetapi tidak takut dengan ketuanya.
"Jangan takut, gue bakal lindungin lo." ucap Devano setengah berbisik sambil tersenyum penuh arti.
Jika kepercayaan keluarganya tidak bisa ia dapatkan, maka ia akan membuat seorang Allena Aruninka percaya kepadanya. Devano harus membuat gadis ini menjadi miliknya nanti."WEH-WEH REZA! ITU ADA ANAK SMA GALAKSI DI KEPUNG SAMA ANAK SMA NUSA BANGSA!! UDAH DIBAWA KABUR PAKE MOBIL!!" teriak Boby salah satu anak Xenom yang tidak sengaja melihat
pertengkaran Allena dengan Felix tadi.
Reza bangun dari duduknya dan disusul oleh teman-temannya. Laki-laki itu mendekati Juan yang terlihat masih ngos-ngosan karena berlari dari gerbang depan menuju belakang sekolah.
"Makasih infonya, ini kita urus berenam aja kalau panggil yang lain nanti ketangkep guru ketauan bolos. Lo masuk aja," ucap Reza
"Ayo-ayo! Buruan kita samperin nanti kena masalah lagi!" ujar Samuel membuat mereka serempak mengambil motor masing-masing yang terparkir di area kantin Mang Ujang.
Reza memberhentikan motornya dan teman-temannya ikut berhenti. Wajah cowok itu berubah sangar dan mereka semua turun lalu menaruh motor-motor itu secara acak-acakan.
"KELUAR LO SEMUA!! JANGAN MAIN KAYAK BANCI PAKE CULIK-CULIK
CEWEK SEGALA!!" Reza berteriak kasar yang terdengar hingga ke dalam membuat Allena dengan cepat menoleh.
Para anggota Dragon tersenyum miring mengetahui anak Xenom sudah terpancing padahal mereka belum melakukan pemberitahuan agar mereka ke sini.Devano mengarahkan pandangannya kepada Allena yang hendak keluar tetapi cowok itu menahan tangannya supaya keluar bersama-sama.
Gio menatap Allena. Kelima
teman-temannya yang lain juga sama
terkejutnya mengetahui cewek yang diculik itu adalah Allena. Yang tadinya Gio berdiri di belakang, kini cowok itu berdiri lebih depan dari Reza.
"Ngapain lo bawa dia?!" bentak Gio tajam dengan tatapan marah.
Reza mendekat. Ia menarik Gio yang sudah mulai terpancing emosi tetapi Gio menepisnya kasar dengan menggerakkan bahunya.
"Tenang Gi!" bentak Reza karena baru kali ini melihat Gio seperti sekarang.Selama mengenal Gio, Reza tahu jika cowok itu bukan tipe yang suka berantem dan selalu tenang meski emosinya terpancing.
"Santai bro, tenang aja dulu." Devano menyahutinya sambil terkekeh.
Devano menatap seluruh anak-anak Xenom yang juga sama marahnya. Septian maju karena tidak sabar lagi untuk menghajar
orang-orang di depannya ini.
"Mau lo apa anjing!" tanya Septian sambil menunjuk wajah Devano.
"Lepasin Allena sekarang!" Gio menepuk pundak Septian, menyuruhnya untuk mundur.
"Ini urusan gue sama dia." Setelah kata-kata itu keluar, Gio melangkah maju mendekat ke Devano.Sementara Reza dan yanglainnya hanya memperhatikan keduanya sambil berjaga-jaga di belakang Gio.
Aura menakutkan dan tatapan yang menusuk itu menunjukkanadanya permusuhan yang sengit di antara mereka. Tatapan Gio dan Devano sama-sama tajam dan mengunci satu sama lain.#Pensi #eventpensi #pensivol13 #teorikatapublishing
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGIO [SEGERA TERBIT]
Teen FictionAlena Aruninka dikenal sebagai seorang gadis cantik yang ceria, hurmoris dan pantang menyerah. Kegagalannya dulu menyia-nyiakan Gio membuatnya bertekad untuk mendapatkan cowok itu kembali, namun sayangnya Gio telah membencinya. Saat Alena mengejar...