Honeytrap

198 18 12
                                    

Sarina baru saja pulang dari latihan malamnya dan merasa lelah, namun ia terkejut menemukan Fabian menunggu di depan rumah dinasnya. Ia mengenakan jas hitam elegan, dan di tangannya ada sebuah buket bunga mawar merah yang indah

 Ia mengenakan jas hitam elegan, dan di tangannya ada sebuah buket bunga mawar merah yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fabian? Kenapa kamu di sini?" Sarina bertanya dengan heran saat membuka pintu

Fabian tersenyum lebar dan menyodorkan buket bunga tersebut. "Karena.. ingin saja"

Sarina menerima bunga tersebut dengan rasa terharu. "Terima kasih, Fabian. Ini sangat indah."

Fabian melanjutkan, "Aku juga ingin mengajakmu makan malam di tempat yang spesial. Aku sudah memesan meja di restoran favoritku. Aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu yang penting"

Sarina merasa terkejut namun juga tersentuh. Ia menyadari betapa besar usaha Fabian untuk membuat malam itu istimewa. "Baiklah, aku ganti baju dulu"

Setelah Sarina siap, mereka pergi ke restoran mewah yang telah dipesan Fabian. Saat mereka duduk dan mulai menikmati makan malam, Fabian memandang Sarina dengan serius

"Sarina, aku tahu kita belum lama mengenal satu sama lain, dan aku menghargai setiap momen yang kita habiskan bersama. Aku ingin kamu tahu betapa seriusnya aku tentang kita"

Sarina menatap Fabian, merasa gugup dan jantungnya berdebar, "Apa maksudmu?"

Fabian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya dan membukanya, memperlihatkan sebuah cincin berlian yang bersinar

"Bukti keseriusanku", ucapnya sambil memakaikan cincin tersebut ke jari manisnya, "aku berharap kamu merasakan hal yang sama, Sarina"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukti keseriusanku", ucapnya sambil memakaikan cincin tersebut ke jari manisnya, "aku berharap kamu merasakan hal yang sama, Sarina"

Sarina terdiam sejenak, terkejut oleh langkah berani Fabian

"Terimakasih, tapi aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya"

Fabian menatapnya dengan penuh pengertian

"Aku mengerti, Sarina. Aku hanya ingin kamu tahu betapa pentingnya kamu bagiku dan betapa aku ingin menjalin masa depan bersamamu. Aku akan menunggumu"

Sarina merasa hatinya bergetar oleh kata-kata Fabian. Meskipun ia merasa belum siap untuk menerima tawaran tersebut, ia menghargai kejujuran dan keseriusan Fabian. Sarina hanya tersenyum malu menatap cincin berlian yang tersemat di jari manisnya

Target 'X'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang