Agent 'S'

5.8K 39 29
                                    

Di tengah kegelapan, seorang wanita dan seorang pria berjalan dengan tatapan penuh waspada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah kegelapan, seorang wanita dan seorang pria berjalan dengan tatapan penuh waspada. Keduanya memakai baju hitam-hitam, dilengkapi dengan topi untuk menyamarkan wajah mereka. Mereka berjalan mendekati seorang pria bertubuh besar yang berdiri bersama kedua pria yang lain, diduga adalah anak buah dari pria tersebut

"Kalian orang-orangnya Mr. Wang?", pria itu menyeringai, "kalau dilihat dari penampilan kalian, sepertinya kalian wangi uang"

Pria bertopi itu bernama Satya Wibisono. Seorang prajurit infanteri yang bertugas di pasukan khusus kemudian menjadi anggota badan intelijen nasional. Di sampingnya, Sarina Andria, rekan kerja Satya yang turut ditugaskan dalam operasi penangkapan ini. Mereka berdua menyamar untuk menangkap Andika, gembong narkoba lokal yang sudah menjadi target mereka

Hari itu, mereka menyamar sebagai pembeli besar dari luar negeri, lengkap dengan identitas palsu yang telah disiapkan dengan sangat hati-hati. Mereka tiba di sebuah gudang tua di pinggiran kota, tempat di mana Andika biasanya mengadakan transaksi besar. Gudang itu dijaga ketat oleh orang-orang bersenjata, dan suasana di dalamnya penuh ketegangan

Sarina melirik Satya dengan tenang sebelum menjawab, "Benar. Kami di sini untuk urusan bisnis, dan kami ingin memastikan barangnya berkualitas. Kita semua tahu apa yang terjadi jika ada yang tidak sesuai, bukan?"

Andika tertawa kecil, namun tatapannya tetap curiga. Ia memanggil anak buahnya untuk menunjukkan contoh barang yang mereka miliki. Saat itu, Sarina dan Satya sadar bahwa mereka sedang berjalan di atas garis tipis antara keberhasilan dan kegagalan

Barang-barang itu diperiksa dengan cermat oleh Satya, yang berperan sebagai ahli dalam misi ini. Sarina menjaga sikapnya tetap dingin dan percaya diri, meskipun di dalam hatinya, dia merasa tegang. Mereka tahu bahwa satu kesalahan kecil saja bisa mengungkap identitas mereka

Setelah pemeriksaan selesai, Andika terlihat lebih tenang. "Baiklah, sepertinya kalian adalah orang yang bisa dipercaya. Mari kita bicara jumlah."

Namun, sebelum negosiasi bisa berlanjut, letusan tembakan mengejutkan mereka. Tim pengamanan khusus lainnya telah mengepung lokasi. Andika tersentak dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk bersiap melawan. Pertempuran tak terhindarkan, dan baku tembak pun meletus

Sarina dan Satya langsung bereaksi. Mereka berdua menarik senjata yang tersembunyi di balik pakaian mereka dan mulai melawan. Keterampilan militer mereka diuji dalam situasi yang kacau ini. Meskipun jumlah lawan lebih banyak, mereka berjuang dengan penuh keberanian dan ketelitian

Di tengah kekacauan, Andika mencoba melarikan diri melalui pintu belakang. Sarina melihatnya dan dengan cepat mengejarnya, meninggalkan Satya untuk mengurus anak buah Andika yang tersisa. Andika berlari menembus lorong-lorong gelap di belakang gudang, tetapi Sarina tidak membiarkannya lolos. Kejar-kejaran itu berakhir di sebuah jalan buntu

"Diam di tempat!", seru Sarina sambil menodongkan pistol. Andika berhenti melangkah dan tertawa meremehkan, memandang wanita bertubuh kecil dan ramping tersebut dengan tatapan melecehkan

Target 'X'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang