﹏𓊝﹏
Tiga ratus tahun yang lalu, dalam Prasasti Kedukan Bukit tercatat, tahun 682 Masehi menjadi tahun resmi Kerajaan Sriwijaya didirikan. Abad ketujuh, kerajaan ini dibangun oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Selama Asad hidup, pertama kalinya ia mendapatkan pengalaman untuk menampakkan kaki langsung ke zaman peninggalan nenek moyang. Rumah-rumah kayu menempati sepanjang jalan menuju gerbang ibu kota, dari yang mewah hingga yang tidak layak bangun. Ternyata, zaman ini merupakan zaman di mana angka diskriminasi ekonomi melambung tinggi. Tidak hanya di Asia, Eropa pun mengalami hal yang sama. Karena Asad sedang berada di abad kesembilan, berarti sekarang Eropa ada pada era kegelapan (Dark Ages).
Periode sejarah Eropa yang berlangsung dari jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga awal Abad Pertengahan sekitar abad ke-10.
Nyori menunjuk pelabuhan terbesar di Kerajaan Sriwijaya. Pelabuhan itu memiliki sistem keamanan yang tinggi. Dinding dan kapalnya dipasangkan rantai seberat 10 ton, benteng-benteng batu alam dan parit pertahanan yang dalam menjadi kunci sukses terhindarnya dari serangan musuh dan cuaca yang buruk.
"Kamu sebentar lagi akan mengambil alih sebagai prajurit besar. Tepatnya prajurit yang memimpin pelabuhan ini.... aku tak bisa menceritakannya sekarang, tapi kalau kau penasaran sesuatu, tanyakanlah. Di sini tak ada yang akan menjawab pertanyaanmu sebaik aku."
Yang diajak berbicara menatapnya dengan mulut sedikit terbuka.
"Benar juga."
"Kau pasti memiliki banyak pertanyaan, apalagi tentang cara kembali ke dunia asalmu."
Mereka berbincang sembari melihat-lihat ibu kota, Cain—dia sekarang menjadi pengawal resmi Asad—berdiri sejauh 5 langkah di belakang Nyori dan Asad.
"Kebenaran hanya bisa ditemukan kalau kita berani menghadapi kenyataan dan menggali lebih dalam tanpa rasa takut."
Ah sialan, Asad tidak bisa membaca wajah Nyori, lebih mudah kalau wajah itu tersenyum misterius, kan itu berarti ada sesuatu yang Nyori sembunyikan.
"Aku mengerti."
Mereka melanjutkan perjalanan.
Nyori memberikan Asad pengetahuan umum yang sudah Asad baca di perpustakaan. Sriwijaya lebih mengutamakan lautnya ketimbang daratan, menurut Nyori, musuh bisa dengan mudah melemahkan kerajaan ini kalau menyerangnya dari atas langit, tapi untungnya abad ini tidak ada kendaraan langit yang Nyori sebutkan.
Ketika mendengarnya, Asad langsung memberitahu bahwa tahun 1941 kendaraan menyeramkan itu akhirnya diluncurkan. Nyori tidak kaget, karena kehadiran manusia masa depan di sampingnya ini saja sudah sangat tidak masuk akal, untuk hanya sekedar perkembangan ilmu pengetahuan, itu pasti akan terjadi. Tidak akan mustahil.
Asad dan Nyori saling bertukar informasi sampai sinar matahari mulai membasahi pelipis mereka berdua.
Lima belas menit yang lalu, Nyori memesan makanan. Asad tidak tahu apa yang dipesan olehnya, ia hanya bisa percaya. Ikan ruwan panggang, Nyori bilang ini bagus untuk menambah gizi dan menyembuhkan luka memar Asad. Rasa dagingnya tidak jauh berbeda dengan gurame bakar rumah padang, cuman bedanya di sini tidak dibumbui kecap dan aneka bumbu dapur lain, sepertinya hanya diasapkan menggunakan jeruk limau, sereh, dan bawang putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakikat (TERBIT)
Narrativa StoricaSaat itu, Asad bersama teman-temannya sedang asik mencari bunga guna melengkapi syarat untuk berhasil keluar dari rumah hantu. Tiba-tiba, portal gelap muncul di hadapan Asad. Ia tersedot kedalamnya berbarengan dengan bunyi, Wung! Wung! Wung! Seketik...