Chapter 13: Masa depan, masa lalu

30 11 5
                                    

﹏𓊝﹏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹏𓊝﹏

"Apa kau yakin tempat ini?"

Muham. Laki-laki yang menemani Maeva pergi ke tempat lacakan terakhir Future Hole, bersama dengan Lot Nadeak. Tiga orang yang berasal dari masa depan, abad 23, sedang mencari pelaku yang merusak Future Hole. Mereka ada di tengah hutan. Bunyi jangkrik, burung gereja, gesekan daun karena angin, terdengar samar di telinga mereka. Maeva mengeluarkan satu alat yang bernama Scanner Biometrik, fungsinya untuk melacak manusia yang seharusnya tidak ada di zaman ini dalam radius 1.000 kilometer. Alat ini mengeluarkan bunyi lembut ketika sedang melacak, dan bergetar ketika menemukan sesuatu.

Mereka bertiga terus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh alat itu. Karena tidak mau terlihat menonjol, mereka menggunakan Pakaian Taktis Adaptif, diciptakan pada paruh waktu pertama abad 23 sebagai simbol awal kemajuan teknologi mutakhir di abad itu. Digunakan sesuai tempat dan kebutuhan, memiliki perlindungan ekstra kepada pemakainya.

"Apakah peta tempat ini sudah jadi?"

Maeva bertanya kepada Lot Nadeak, ia bertugas mengamati anomali waktu dan pemegang persediaan utama.

"Baru saja."

Pria itu memberikan pesan udara kepada Maeva. Yang mendapatkan pesan, ia membacanya menggunakan kacamata digital.

"Sebelah utara banyak pemukiman, haruskah kita menggunakan mesin untuk sampai ke sana?"

"Kita harus menghemat waktu dan bergerak secepat mungkin."

Muham, ia memegang alat transportasi dan keamanan. Maeva, ia yang memimpin investigasi dan memberikan arahan. Semua anggota memiliki bagiannya masing-masing.

Mereka melanjutkan perjalanan. Kemudian, mereka sampai di sebuah pelabuhan besar, menurut informasi peta, itu adalah pelabuhan selatan, salah satu pelabuhan besar selain pelabuhan timur dan utara. Mereka menganalisis satu persatu orang yang ada di sana.

"Perangkat bergetar," kata Maeva.

Yang lainnya mendekat ke arah wanita itu.

"Cari tempat yang sepi, kita harus merencanakan langkah selanjutnya."

Di ujung pelabuhan ini, terdapat banyak sekali gang-gang sempit. Sepertinya, ini pemukiman kumuh atau sejenisnya. "Karena kita sudah jauh-jauh kemari, kita harus tetap pada tujuan awal. Menangkap pelaku itu."

"Di alat pelacak tidak ada informasi siapa dan dari mana dia. Kita tidak boleh bertindak gegabah, barangkali orang itu adalah orang yang tidak sengaja tersedot kemari."

Lot Nadeak benar. Melakukan dengan cepat sebelum sesuatu buruk terjadi memang solusi terbaik, tapi kalau salah menangkap, mereka bisa terkena pasal dan masuk penjara. Itu sangat merugikan. Mereka harus hati-hati, cepat tapi pasti.

"Kita coba ke sana lebih dahulu. Tidak ada yang tertinggal, kan?"

Mereka bertiga berkeliling Sriwijaya.

Hakikat (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang