32. Egois yang tak disadari

3.5K 415 138
                                    

...Happy Reading...

Jika kalian bertanya di mana Neo berada, saat ini anak itu tengah meringkuk di sudut ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika kalian bertanya di mana Neo berada, saat ini anak itu tengah meringkuk di sudut ruangan. Wajahnya tampak pucat serta mulutnya tak henti memanggil sang ayah.

Badannya yang penuh lebam hanya terlapisi kaos hijau bergambar katak penuh debu tak mampu menghalau dingin, celana pendek hitam di atas lutut membuat banyak luka yang telah mengering terpampang jelas.

Kedua kakinya terluka parah dan salah satunya nampak bernanah, karna sudah hampir lima hari dirinya terkurung tanpa diobati sedikitpun. Ditambah Klara yang selalu menjadikannya bahan pelampiasan disaat emosi.

Bentakan, pukulan, bakan tanpa makanan sudah beberapa hari sudah Neo alami.

Semua berawal saat wanita bernama Sari itu entah mengapa tiba-tiba mendatanginya dan menghukum Neo dengan cara mengurungnya di gudang penuh debu. Bahkan dirinya sendiri sama sekali tidak tahu di mana letak kesalahannya itu.

Hanya karena alasan sepele yaitu 'perhiasan Klara yang hilang' yang bahkan belum tentu Neo yang melakukannya. Jika dibandingkan dengan nyawa harta benda bahkan tidak ada nilainya, namun anehnya banyak manusia yang rela bertaruh nyawa dan harga diri untuk harta benda.

"Yayah.. Neo mau pulang hiks.. disini nakal semua, Neo yang salah terus hiks.. Neo pukul-pukul hiks.. yayah kapan bawa Neo hiks.."

"Sakit hiks.. yayah kenapa buang Neo hiks.. nakal, yayah nakal hiks.. Neo anak baik hiks.. yayah nakal."

Sakit, semua yang ada di dirinya terasa sakit. kemarin Neo sempat merasa sangat bahagia, saat gendang telinganya menangkap suara keras Ray yang memanggil namanya. Tapi sanyangnya saat itu dirinya bahkan sama sekali tidak bisa bergerak seincipun, seluruh tubuhnya memar ulah wanita yang seharusnya ia panggil mama.

"Pulang.. Neo mau pulang- hiks.. bukan rumah, ini bukan rumah hiks hiks.. yayahh.." kata 'pulang' selalu terdengar di ruang minim cahaya itu.

Brak..

"SIAL.. SIAL.. SIAL.. mereka berdua, arghh.. bagaimana ini."

Neo memejamkan mata saat mendengar pintu yang dibuka dengan keras, bahkan sekujur tubuhnya bergetar.

Klara, wanita itu nampak gila karna Arga dan Ray kembali ke rumahnya, mereka selalu menanyakan dimana Neo. Mengambil segenggam pil putih dan memasukannya ke mulut, entah dari mana obat berbentuk pil itu didapat yang pasti itu sudah tersedia.

"INI KARNAMU IDIOT!"

Klara menghampiri Neo yang meringkuk, seluruh penampilan wanita itu nampak kacau yang entah dipengaruhi obat atau karena kedatangan Arga dan Ray.

"SEMUA SALAHMU!"

Bugh.. tanpa perasaan wanita itu menendang punggung rapuh Neo yang tengah meringkuk bak anak kucing, bak kesetanan Klara kembali menendang tubuh Neo guna membangunkannya.

Kenapa Harus Neo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang