Hari ini di sore hari semua keluarga Soerawidjaja dan keluarga Kusumawardhana sudah berkumpul di tempat acara. Mereka semua kompak mengenakan dress code white sesuai arahan yang telah diberikan.
Taman luas disulap sebegitu mewahnya dengan nuansa mawar putih di setiap spot taman. Meja panjang di hias secantik mungkin begitu juga dengan kursi yang diberi aksen kain tile putih dan setangkai bunga warna senada.
Keluarga dari Pramoedya juga turut hadir tentunya. Orangtua Ine serta Jemima Pramoedya, sang adik tentunya hadir untuk ikut memeriahkan acara cucu dan keponakan Pramoedya.
Meja baris pertama diisi orangtua dan kakek nenek dari Soerawidjaja Pramoedya dan Kusumawardhana, lalu meja baris kedua ada keluarga Soerawidjaja, Kusumawardhana, dan Pramoedya yang lain. Semua sudah saling akrab dan sudah saling bertukar melempar candaan.
Apalagi Nikala yang memang duduk bersebelahan dengan Jemmy dari tadi sibuk sendiri. Jangan lupakan Helmi teman baik Jean juga ikut hadir di acara penting ini. Helmi duduk di sebelah Jemmy yang otomatis dekat juga dengan posisi Nikala.
"Kalian udah kenalan? Nik, kenalin ini Helmi temennya Jean." ujar Jemmy membuka percakapan baru.
Nikala hanya tersenyum paksa lalu melengoskan wajahnya.
"Hel, gimana? Sibuk apa sekarang?"
"Biasalah kuliah sama bantu bisnis bokap gue, lo sendiri?"
"Sama sih, gak jauh-jauh dari bantu bisnis keluarga."
Keduanya terkekeh ringan menertawakan kehidupan diri sendiri.
"Bantu bokap apa bantu morotin uangnya?" celetukan Nikala berhasil menarik perhatian Helmi tentunya.
"Jadi orang sotoy banget dah, tau apa tentang gue?" tantang Helmi dengan senyum smirknya.
"Dari tampang lo!" ketus Nikala yang sudah memandang tajam ke Helmi.
Helmi terkekeh remeh, "Daripada lo sok tau, mending kita kenalan aja gimana? Biar lo tau gue lebih deket."
"Ogah."
Jemmy yang berada di tengah-tengah dua manusia ini hanya bisa memandang bingung.
"Kalian udah saling kenal?" beo Jemmy.
"Gak."
"Udah."
Nikala dan Helmi jawab bersamaan namun berbeda.
"Dih, sejak kapan kita kenal? Dih." cibir Nikala.
"Gue masih inget kesalahan lo pas di mini market."
"Gue juga masih inget omongan lo yang di pemotretan!"
"See? Kita udah saling kenal dong?" puas Helmi mencibir Nikala.
"Cowok gak jelas."
Acara pun dimulai dengan sambutan dari Sagara dan Darwin selaku tuan rumah pada acara sore hari ini. Rangkaian acara mengalir dengan aman dan penuh keceriaan.
Tibalah saatnya dimana Jean dan Keyra berdiri di depan. Memberikan senyuman penuh bahagia.
"Terimakasih untuk keluarga Keyra dan juga keluargaku sendiri yang sudah hadir pada sore hari ini."
Riuh tepuk tangan terdengar dari para tamu undangan yang dimana keluarga dekat sendiri.
Jean dan Keyra sudah mengubah posisinya untuk saling berhadapan. Saling melempar tatapan penuh bahagia dengan senyum bahagia yang tak luntur dari keduanya.
"Pertama, terimakasih untuk kamu yang sudah mau sampai di titik ini," jeda Jean yang terlihat sekali gugupnya. "Terimakasih untuk Tante Ine dan Om Sagara yang sudah melahirkan perempuan cantik yang saya cintai ini," cuitan menggoda keluar sebagai iklan. "Terimakasih juga untuk Opa Soera dan Papa Darwin yang udah mempertemukan aku sama Keyra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
Фанфик3 cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Mahesa Soerawidjaja cucu pertama si CEO di anak perusahaan Soerawidjaja Group. Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang masih menuntut ilmu di fakultas bisnis, dan sudah mulai diajak kerja oleh...