Langit biru Paris hari ini terlihat sangat cerah, awan putih di atas sana membentuk gumpalan-gumpalan menarik untuk di pandang. Cuaca hari ini bak mendukung hari bahagia sepasang kekasih yang sebentar lagi akan mengubah statusnya.
Musee Rodin di sulap sedemikian rupa hingga cantik penuh akan bunga hidup perpaduan warna biru putih. Orang-orang WO pun kesana-kemari memastikan semua aman berjalan lancar saat acara dimulai.
Di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah ruangan rias. Keyra sudah berubah sangat cantik dan anggun dengan gaun putih yang sangat indah melekat di tubuhnya. Dengan hair style yang tergerai bergelombang rapi.
Sagara dan Ine menahan air matanya untuk tidak luruh membasahi. Keduanya tersenyum penuh haru melihat putri semata wayangnya yang terlihat sangat cantik dan tampil berbeda hari ini.
"Cantik. Cantik sekalii Key." ucap Ine mengusap lembut lengan sang putri.
"Thankyou, Mamii."
Ine mengusap ujung matanya dengan tissue.
"Sini, Papi mau peluk anak Papi yang cantik inii."
Keyra segera menghambur ke pelukan Sagara, menahan tangis air mata, tangannya bergerak mengusap lembut punggung Papi.
"Keyra anak kecil yang dulu selaaalu manja sama Papi, yang tiap malem selalu minta dibacakan dongeng dulu sama Papi atau Mami. Gak terasa udah gede ya sekarang?" Sagara tak bisa menahan air matanya untuk luruh membasahi. Ia mendekap erat putri semata wayangnya. "Janji sama Papi untuk bahagia selalu ya Nak, sampai kapanpun Keyra tetap jadi anak kecil di mata Papi. Papi sangat bahagia kalau Keyra bahagia, Papi akan sangat amat sedih kalau Keyra sedih."
Keyra menganggukkan kepalanya dapat dirasakan oleh Sagara. Keyra rasa hari ini akan sangat emosional. Belum mulai pun ia dibuat nangis oleh orangtuanya.
Pelukan terlepas berganti Keyra memeluk Maminya. Pelukan erat sama halnya seperti sang Papi.
"Anak gadis Mami satu-satunya, anak kebanggaan dan kesayangan Mami Papi. Doa Mami akan terus menyertai kamu Nak, Mami dan Papi gak akan pernah luput untuk berikan kamu doa terbaik," jeda Ine untuk menarik nafas dalam lalu ia hembuskan perlahan. "Mami akan terus ada untuk Keyra sampai kapanpun, meski Keyra nanti udah jadi tanggung jawab Jean. Mami Papi akan masih ada di belakang Keyra, apapun itu yang terjadi."
"Thankyou Mami."
Pelukan terlepas dengan senyum bahagia terpatri di wajah mereka semua.
"Permisi Nona. Sepupu anda menunggu di luar." ucap salah satu WO dengan tersenyum ramah.
Keyra mengangguk lalu melihat ke Sagara dan Ine.
"Yuk, sebelum acaranya dimulai." kata Ine seraya menuntun Keyra berjalan.
Keyra menarik nafasnya lalu ia hembuskan perlahan. Setelah itu pintu terbuka dan dapat ia lihat kedua sepupunya berdiri gagah dan tampan disana.
"Wow, so amazing." puji Mahesa memandang Keyra penuh haru.
Keyra tersenyum dengan menahan air matanya.
Mahesa dan Jemmy mendekat lalu ketiganya berpelukan.
"Cantik, cantik sekali kamu Key." puji Jemmy yang sudah memerah kedua matanya.
"Thankyou..."
Pelukan terlepas ketiganya saling memandang. Mahesa dan Jemmy yang paling emosional saat ini. Keduanya masih tak menyangka bisa melihat Keyra. Gadis manja yang mereka jaga sejak kecil, berada di fase ini. Fase kehidupan baru akan dimulai dengan pasangannya. Keyra bukan lagi anak kecil, namun di mata Mahesa dan Jemmy, Keyra tetaplah adik kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
Fanfic3 cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Mahesa Soerawidjaja cucu pertama si CEO di anak perusahaan Soerawidjaja Group. Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang masih menuntut ilmu di fakultas bisnis, dan sudah mulai diajak kerja oleh...