Jam 9 pagi Keyra dan Jean sudah berada di bandara Surabaya. Hanya berdua. Tanpa membawa bodyguard bahkan asisten pribadi. Keyra menggeret koper birunya begitu juga Jean dengan koper hitamnya. Keduanya berjalan menuju tempat penjemputan yang katanya akan dijemput langsung oleh teman Jean yang di Surabaya.
"Key, mau minum apa? Coffe or something else?"
"Coffe yuk."
Jean mengangguk dan keduanya mampir ke sebuah cafe untuk membeli minuman.
Sekitar 6 menit minuman mereka jadi dan lanjut berjalan menuju tempat penjemputan.
"JEAN!"
Jean dan Keyra melihat seorang laki-laki tersenyum lebar sambil mengangkat satu tangannya ke atas.
"Wey, brooo!"
Keduanya berpelukan sekilas ala laki-laki, sudah lama tidak berjumpa.
"Wiihh thanks banget nih gue, lo jauh-jauh dari Jakarta."
Jean terkekeh, "Makasih udah undang gue."
Lalu keduanya beralih pada Keyra yang dari tadi diam saja memperhatikan.
"Oh iya, Key, ini kenalin temen aku yang nanti malem bakal buka cafenya."
Keyra tersenyum, "Halo, Keyra, salam kenal."
"Gilang, salam kenal Key," Gilang melempar senyum penuh arti pada Jean. "Eh yuk langsung gue anter ke hotel, biar kalian bisa istirahat dulu sebelum nanti malem di acara gue."
"Yok."
Ketiganya pun pergi menuju mobil yang terparkir disana.
.
.
.
Selesai melakukan check in dengan dua presidential suite. Kini Keyra dan Jean sampai di depan kamar masing-masing.
"Nanti kalau butuh sesuatu telfon aja petugas disini, atau ke gue mungkin lo lagi butuh yang lain." ucap Jean.
Keyra mengangguk, "Yaudah gue istirahat dulu, lo juga."
Jean mengangguk tersenyum lembut. Lalu Keyra masuk duluan membiarkan Jean masih berdiri di tempatnya untuk memperhatikan Keyra benar-benar masuk ke kamarnya.
Keyra langsung menghempas tubuhnya ke kasur. Setelah beberapa jam yang lalu duduk di pesawat akhirnya ia bisa merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Pandangan Keyra jatuh pada pemandangan kamarnya yang menampilkan pemandangan jalanan dengan hiruk pikuk kegiatan diluar sana.
"Makanan Surabaya apa yaa yang enak?" monolog Keyra.
Tangannya bergerak membuka layar kunci ponselnya untuk googling makanan Surabaya yang enak.
Di kamar sebelah Jean juga sama langsung merebahkan tubuhnya. Menarik nafas dalam lalu dihembuskan perlahan. Meski lelah tapi rasa senang akan adanya Keyra mengalahkan semuanya. Jean benar-benar senang bisa membawa Keyra ikut serta di acara undangan temannya.
Darwin yang mengetahui ini pun turun tangan langsung dengan menyuruh anak buahnya menyediakan mobil untuk Jean dan Keyra selama di Surabaya.
Jean memegangi dadanya. Merasakan degupan jantungnya yang bertalu cepat. Entah apa ini, Jean merasakannya dari tadi hingga sekarang. Rasa senang juga terus menyambut perasaan Jean.
"Apa gue udah mulai suka sama Keyra?" gumamnya.
.
.
.
Jam 6 sore Keyra dan Jean sudah berada dalam perjalanan dengan mobil hitam Land Cruiser 300 menuju lokasi acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
Fiksi Penggemar3 cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Mahesa Soerawidjaja cucu pertama si CEO di anak perusahaan Soerawidjaja Group. Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang masih menuntut ilmu di fakultas bisnis, dan sudah mulai diajak kerja oleh...