"Apa gak terlalu cepat bagi Keyra?"
"Loh bukannya bagus? Kan biar Keyra bisa kenalan lebih jauh sama calon tunangannya."
"Tapi Omaa—"
"Kalian berdua kenapa sih? Kok kayak menentang keputusan Oma sama Opa?!"
Disinilah Jemmy dan Mahesa berada. Di sebuah mansion utama Soerawidjaja.
Malam ini Jemmy dan Mahesa datang memenuhi permintaan Nyonya Besar Soerawidjaja untuk makan malam bersama tanpa Keyra sang cucu kesayangan. Tujuan Keyra tidak diajak karena ternyata sang Oma dan Opa akan menjodohkan gadis yang baru saja berusia 20 tahun itu.
"Kalian mau ngelarang Keyra dengan laki-laki pilihan Opa? Iya?" tanya sang Opa yang ikut menjawab.
"Bukan gitu Opaa, cuma kan ini Keyra terlalu muda. Masa udah main dijodohin gitu aja?" ucap Mahesa meluruskan maksudnya.
"Kenapa tidak Jemmy aja? Jemmy rela daripada Keyra duluan yang masih terlalu muda di usianya yang baru menginjak 20 tahun." Jemmy serius dengan hal ini, dilihat dari tatapan seriusnya berani dilayangkan kepada sang Opa.
Hening sejenak menyerang mereka semua.
"Dia Jean Kusumawardhana, anak dari ketua MA."
Jemmy dan Mahesa sontak terkejut bersamaan.
"Kalangan pemerintah?! Kok bisa? Om Sagara tau hal ini?" tanya Mahesa dengan nada tinggi. Persetan dengan tatapan Soerawidjaja.
"Besok Sagara dan Ine akan menemui Opa dan Oma."
"Opa, kenapa kalangan pemerintah? Bukannya nanti akan membuat Keyra tidak nyaman dengan hubungan ini??" Jemmy mengerang frustasi.
"Opa jamin keluarga Kusumawardhana bisa menjaga Keyra, terutama calonnya." ucapnya percaya diri teguh pendirian.
"Ada hubungan apa dengan ketua MA hingga bisa masuk ke keluarga kami?"
Suasana mulai terasa panas kali ini. Tegang dan serius menyelimuti ruang makan malam ini. Para pelayan yang stay berdiri disana diam memandang cemas ke arah meja makan.
"Pertanyaan yang tidak bermutu." ucap Soerawidjaja dengan kekehan kecil namun berhasil membuat Jemmy terdiam. Mahesa? Lelaki itu sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Sikap Opa dan Omanya ini suka diluar dugaan.
"Oma harap kalian berdua beri dukungan untuk Keyra nantinya, dan jangan ada yang memberi tahu ini semua, sebelum lusa pertemuan dilaksanakan." ucap sang Oma. "Tere," perempuan lebih tua satu tahun dari Mahesa, maju selangkah mendekati sang majikan.
Panggilan itu menandakan bahwa Nyonya Soerawidjaja ingin pergi dari ruang makan. Dengan cekatan perempuan yang dipanggil 'Tere' itu membantu Nyonya besar berjalan dengan bantuan tongkat.
Tere berusia 29 tahun yang bekerja sebagai asisten pribadi Nyonya Soerawidjaja. Sudah 3 tahun Tere mengabdikan dirinya pada keluarga Soerawidjaja.
Kini tersisa Tuan besar, Mahesa dan Jemmy berada di ruang makan.
"Opa sebaiknya istirahat juga"
Jemmy menatap pria yang berdiri tepat di belakang Soerawidjaja.Mengerti dengan tatapan Jemmy, pria itu membantu Tuan Soerawidjaja beranjak dari duduk dan berjalan meninggalkan cucu Soerawidjaja.
Helaan nafas berat keluar dari Mahesa dan Jemmy.
"Kenapa bisa Opa berbelok ke pemerintah?! Jelas-jelas pengusaha seperti keluarga kita akan di mainkan oleh mereka." ucap Jemmy serius sekaligus mengusap kasar wajahnya.
Mahesa menatap tajam lurus ke depan.
"Kita lihat, permainan apa yang akan mereka lakukan.".
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
Fanfic3 cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Mahesa Soerawidjaja cucu pertama si CEO di anak perusahaan Soerawidjaja Group. Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang masih menuntut ilmu di fakultas bisnis, dan sudah mulai diajak kerja oleh...