15 (D-14)

241 22 0
                                    

Salah tangkep? Persiapan invasi 70%? Kepala Rafa makin berdenyut saja. Kenapa bisa jadi seperti ini? Kenapa seakan-akan ada yang menggiring untuk adu domba Halcyon dengan Hacov. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Raf? Lu gapapa? Muka lu pucet banget" Ucap Hazel yang terlihat khawatir dengan keadaan Rafa.

"Gapapa" Singkat Rafa.

Seusai pulang dari interogasi Juna, Rafa langsung datang ke Cafe Amaryllis seperti yang di janjikan. Kini mereka duduk di salah satu meja dekat jendala, dengan banyak buku di rak yang memang khusus disiapkan Hazel untuk Rafa.

"Bener? Kita bisa batalin kalo lu sakit" Ucapan Hazel cukup membuat Rafa tercekat. Fakta nya ia sudah menyiapkan baju sampai tidak tidur bahkan Rafa menyelesaikan semua pekerjaannya dengan terburu-buru hanya demi datang tepat waktu.

Rafa hanya diam dan menundukan kepalanya, Kenapa dada Rafa sesak sekali? Apa sakit Rafa separah itu?

"Raf?" Hazel mengangkat perlahan dagu Rafa dan menatap manik mengkilat milik Rafa.

"Rafa lu nangis?" Hazel panik lalu bangkit dari duduknya. Ia berjalan pindah duduk di samping Rafa.

"Kelilipan" Rafa mengucek matanya yang tak gatal. Mana mungkin wakil ketua Halcyon ini menangis hanya karena tidak jadi ke karnaval.

"Ayo Ayo kita ke karnaval yuk, jangan nangis lagi ya bayi" Hazel menangkup kedua pipi Rafa dengan lembut lalu tersenyum.

Entah kenapa tangan Hazel terasa sangat hangat. Rafa terus menatap mata Hazel lalu menutup mata, tangan Hazel sangat nyaman. Tanpa sadar Rafa menyandarkan kedua pipinya di tangkupan Hazel.

Ccup~

Rafa membuka matanya dengan kaget, apa itu tadi? Benda kenyal apa yang menempel di bibir Rafa?

"Gemes banget si utututu" Hazel memainkan pipi Rafa yang menggumpal.

"Gila" Rafa menepis tangan Hazel lalu bangkit dari duduk dan berjalan ke pintu keluar.

"Mau kemana?"

"Karnaval" Singkat Rafa. Hazel tersenyum tulus dan mengambil jaket yang menggantung di kursi.

Di perjalanan kali ini terasa sangat senyap, Hazel lebih memilih diam tidak bersuara padahal biasanya dia yang paling berisik.

"Raf"

Oke, Rafa tarik lagi kata-kata tadi, nampaknya Hazel sudah mau ngoceh panjang.

"Hm?"

"Suka pete ga?"

"Suka"

"Jengkol?"

"Suka"

"Terong?"

"Suka"

"Gua?"

"Suka... Eh?" Rafa di jebak, sungguh siasat yang licik. Bagaimana dia bisa ngejebak Rafa yang sedang kurang sehat dengan pertanyaan seperti itu.

Hazel tertawa puas melihat reaksi Rafa yang kebingungan, itu sangat lucu. Ohh Tuhan, Hazel ingin melahap Rafa sekarang juga. Gemes sekali.

"Lu suka manis?"

Rafa menggeleng "lebih suka asin pedes"

"Gua suka manis"

"Suka rasa apa?"

"Rasa bibir lu"

Rafa menghela nafas pelan, ia sudah lelah dengan gombalan maut yang tiba-tiba dari mulut Gemini. Sedangkan Hazel malah semakin ketagihan untuk menggoda Rafa. Lagian siapa yang tidak ketagihan ngegodain kalo reaksi Rafa selucu ini, apalagi dengan pipi gembulnya kalau lagi marah seusai di godain.

Ceraunophile | HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang