05⚠️

720 40 2
                                    

(Warning: kekerasan dan darah, harap pembaca lebih bijak dalam membacanya)

Bagas yang berada di dalam sebuah mobil dengan di kelilingi oleh 80 kendaraan bermotor. Ini hanya sebagian kecil dari kelompok yang ia pimpin.

Bagaskara Valentino adalah seorang Guardian Halcyon yang diberikan kepercayaan untuk mengatur wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kurang lebih pasukan yang ia pimpin berjumlah 32.000 orang dengan sistem masing-masing wilayah berbeda.

Untuk tambahan informasi, markas utama Halcyon terletak di Jakarta Pusat dan di lindungi langsung oleh Big 3 (ketua, wakil ketua, dan tangan kanan)

Bagas mengeluarkan pematik berwarna coklat berbentuk naga, sambil menghidupkan rokok yang sudah hinggap di mulutnya.

"Hacov siapa mereka? Sampe ngebuat Rafa nyuruh gua turun langsung" Ia membatin lalu terkekeh.

"Juna Araksa gua harap dia ga mengecewakan"

Setelah perjalanan yang cukup lama dan membosankan, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang sangat sederhana bagi bagas. Bahkan, Bagas sempat heran dengan alamat yang di kasih oleh sang informan.

"Ini bener?" Tanya bagas kepada sang supir.

"Benar tuan muda"

Bagas menggarukkan kepalanya "Ini kalo gua nyasar, ga lucu banget bangsat"

Bagas baru saja ingin menelefon sang informan, tapi sekelompok orang keluar dengan membawa senjata. Bagas menyipitkan matanya untuk memfokuskan pandangannya kepada seseorang bermasker hitam di barisan paling depan.

"I'm willing to bet he is Juna Araksa"

Bagas turun dari mobilnya, disaksikan oleh puluhan pasang mata dari sekelompok Halcyon dan Hacov. Ia berjalan mendekati juna yang ternyata lebih pendek darinya.

"Ternyata lu kecil ya" Ucap bagas dan siulan menggoda juga bermunculan dari pasukannya. Bagas excited melihat sosok juna yang menurutnya tidak cocok untuk jadi seorang petinggi.

Padahal bagas sudah membayangkan kalau Juna Araksa adalah sosok yang tinggi berotot. Tapi kenyataannya malah sebaliknya, bukannya takut malah gemas mungkin.

"Lu siapa dan mau apa disini?" Juna menegapkan badannya.

"Ohh ayolah, jangan terlalu serius. Gua disini cuma minta lu buat ikut gua sebentar"

"Kalo gua ga mau?"

Bagas tertawa "apa petinggi Hacov sebodoh ini?"

Bagas merentang kedua tangannya, seolah menunjukan pasukan yang ia bawa. Juna tidak bodoh untuk mengerti maksud dari bagas, jika ia tidak ikut maka akan ada penyerangan besar-besarkan yang akan terjadi.

Juna menoleh kebelakang, melihat dengan dalam satu persatu pasukannya. Mata mereka berapi-api, seolah tidak tahan ingin melahap semua pasukan Halcyon.

Mata mereka seolah menunjukan akan tidak terima oleh penghinaan ini. Juna berpikir keras, keputusan apa yang ia ambil sebagai petinggi. Tentu saja jika dilihat dari jumlah, pasukan Hacov saat ini kalah jumlah dengan pasukan Halcyon. Namun Juna cukup percaya diri untuk kemampuan bertarung pasukannya.

"Tik tok tik tok" Bagas mengguncangkan kakinya sebagai pertanda bahwa ia tidak bisa menunggu lama.

"Oke gua ikut kalian" Satu suara dari Juna membuat pasukan Hacov kaget bukan main.

Ceraunophile | HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang