24

653 80 21
                                    

Happy reading!


(This chapter is not a little, blood, attack, and, fight⚠️⚠️‼️)

Yeri mengambil vas itu, tangannya mulai melayang dari atas, ia arahkan ke haechan vas itu.

Sebelum akhirnya seseorang dari jauh berteriak.

"KIM YERI!!!"

Seseorang itu adalah mark, sorot mata mark sangat tajam dan membunuh, yeri merasa darahnya berhenti berdesir sekarang.

Langkah itu semakin cepat, dentuman keras terdengar dari sepatu mewah milik pria itu. Mark memegang pergelangan tangan yeri, ia merematnya keras.

Yeri menahan marahnya, "lepaskan! Jalang kecil ini harus ku kasih pelajaran!!" Ujar yeri memberontak, ia terus mencoba melepaskan genggaman mark dipergelangan tangannya.

Netra mark menatap tajam wanita itu, genggamannya semakin kuat sekarang. Ia tak habis fikir dengan mantan kekasihnya ini, dia masih bisa menunjukkan wajahnya didepan mark? Sangat tidak tahu malu.

"Yeri." Panggilnya pelan namun mematikan.

"APA?! Ku bilang lepaskan aku mark! Pemuda tak tahu malu ini sudah merusak hubungan kita!!" Teriak yeri sembari terus memberontak.

"Shut up, yeri. SHUT UP!!" Bentak mark dengan keras.

"WHY? You wanna defend him?" Tanya yeri dengan wajah memelas.

Mark menghembuskan nafasnya, ia melepaskan genggaman tangan yeri, lalu membuang wajahnya.

Yeri tersenyum sedikit tidak menyangka, "jawab aku! Kau membela nya, mark?!" Tanya yeri lagi, kali ini ia meletakkan kembali vas itu, ia menggoyangkan-goyangkan tubuh mark, menunggu jawaban.

"YEAH, OF COURSE? Kau pikir siapa yang salah disini? Dan kenapa aku harus membela mu?" Tanya mark kembali.

Yeri kembali memasang wajah melasnya, hatinya bagai tertusuk jarum yang sangat panjang dan mendalam. "Seriously?" Yeri masih mencoba meyakinkannya.

Dan mark hanya mengangguk, yeri baru saja mau membuka suaranya, namun mark lebih dahulu mendengar suara lirih dari bawah.

Benar dari haechan, "m-mark.." lirih, sangat lirih, dan hanya mark yang mendengarnya. Mark reflek berjongkok, ia langsung memegang tubuh haechan.

"Haechan! Are you okay?!" Tanya nya, melihat keadaan haechan yang seperti ini benar benar membuat hati mark sangat kacau. Tangan haechan yang terus memegangi perutnya, dan dahi nya yg terluka, dengan darah yang mengalir melewati pipi hingga lehernya, dan juga hidungnya yang mengeluarkan darah. Ah haechan terlihat sangat parah, belum lagi rambutnya yang berantakan.

"Agh.. ma..markh" ujarnya lagi lirih, matanya hampir memejam.

"Ya, aku disini haechannie! Don't close your eyes, please! I'm here!!" Ujar mark, ia terus menerus menepuk pipi haechan, dan memegangi tangan suami kecilnya itu. Ia benar-benar takut haechan akan menutup matanya.

"Mark." Panggil seseorang wanita yang sedari tadi ada dibelakangnya itu, namun tak mendapat jawaban dari orang yang ia panggil.

"Mark!" Panggilnya lagi, namun tetap saja, pria itu tetap sibuk mencoba menyadarkan suaminya.

"MARK, AKU MEMANGGILMU!!" Bentak yeri sudah terlanjur kesal.

PYAR!!

Vas itu jatuh mengenai kepala haechan, dan pecah.

Saat drinya yang sudah tersulut emosi ini tiba tiba saja menarik tangan mark, hingga mark yang berjongkok pun menjadi berdiri.

Lalu saat tangan kirinya menarik tangan mark, tangan kanannya mengambil vas yang ada disampingnya tadi, dan langsung melemparnya ke arah haechan, lantaran kesal tak mendapat jawaban dari mark.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty boy <[markhyuck]>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang