"Your voice sounds beautiful right now, puppy" bisik Luca yang kini selesai melepaskan lumatan nya dan beralih ke leher serta telinga laurena yang basah bukan karena air bathtub tapi juga karena mulut Luca yang asik mencium, bahkan menjilatnya. Deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
07:00 AM San Diego, California USA. Laurena Homes
DRETTTT DRETTTT
Terdengar nada dering telepon Laurena yang membuat sang pemilik ponsel merabah-rabah mencari keberadaan ponselnya, dengan mata yang sayup-sayup dia mendapatkan ponsel itu berada disamping perutnya diatas ranjang.
"Hm?" Tanya Laurena yang tidak mengetahui siapa yang menelfon nya.
"CEPAT BUKA PINTU MU" Teriak Olivia yang sudah berada di depan rumah Laurena yang berdiri lama disana.
"Kenapa?" Tanya Laurena dengan mata yang masih mengantuk
"Buka saja dulu" jawab Olivia yang kemudian mematikan ponselnya.
Mau tak mau Laurena menuruti temannya itu, keluar dari kamar dan menuju kearah depan pintu.
"Dasar kau laurena, aku berdiri disini hampir setengah jam" gerutu Olivia sembari masuk dan duduk di sofa.
"Kenapa?"
"Aku mau mengajakmu lari pagi" ajak Olivia yang hari ini hari Minggu, jadwal sift libur mereka. Sebenarnya cafe selalu buka setiap hari, hanya saja libur nya bergiliran.
"Tumben sekali kau mau lari pagi?" Tanya Laurena yang sebenarnya Olivia ini tipe orang yang jarang berolahraga.
"Daripada aku terus memikirkan mantan sialan ku itu, lebih baik aku mengajakmu pergi" ucap Olivia jujur.
"Cepat bersiaplah" desak Olivia kembali sembari menunggu dan bermain ponselnya.
Kurang dari 15 menit Laurena selesai bersiap-siap dan segera keluar bersama Olivia.
Meninggalkan Luca yang benar-benar akan kelaparan kembali?tanpa sarapan?
Toh Laurena sudah tidak peduli karena ada beberapa bahan makanan di kulkasnya. Tinggal pria itu sendiri yang memasaknya.
Sebenarnya dari tadi dia mendengar percakapan Laurena dan temannya yang akan pergi. Kini menjadi kesempatan baginya untuk memeriksa rumah ini, Luca menduga jika Laurena lah yang menyembunyikan koper nya. Dia ingat betul saat sayup-sayup melihat laurena membawa koper itu. Membawa uang $20.000 USD nya.
"Dimana koper ku. Dimana dia menyembunyikan nya" gumam Luca sembari membuka lemari, laci dan tempat-tempat yang tertutup.
Dia menghabiskan 20 menit untuk mencari semua itu. Mencari koper nya walau hasilnya nihil.
Dia menatap pintu kamar Laurena sekarang. Hanya kamar itu yang belum dia geledah. Belum dia masuki dan perempuan itu melarangnya untuk masuk.
KLEKKK
Beruntung Luca. Perempuan itu tidak mengunci kamarnya. Segerah masuk dan mencari kesemua sudut kamar itu.
Saat membuka lemari pakaian Laurena, tidak ada apapun disana,hanya ada pakaian saja.
