17 - Lost ?

47 4 0
                                    

Chapter nya pendek, so sorry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter nya pendek, so sorry.

•- Happy Reading little cat -•


08:00 PM
Los Angeles, California.
USA. Vans Mansion.

Setelah makan malam bersama keluarganya, Luca berdiri ditepi kolam renang dengan oliver sembari menghisap sebagai nikotin yang berasap.

"Kau serius? Melibatkan wanita itu dalam urusan mu?" Tanya Oliver

"Sejak awal dia memang sudah terlibat, Oliver" jawab Luca saat mengingat kejadian di San Diego dulu.

"Tapi tidak dengan urusan keluarga" timpal Oliver.

"Lalu?"

"Kau akan melawan ibu?" Mengingat jika ibunya tak menyukai wanita yang dibawa oleh Luca saat acara pelantikannya.

"Melawan ? Memangnya sejak kapan jika ibu dan laurena itu menjadi peperangan?"

"Kau tentu tidak bodoh dalam mengartikan pembicaraan ibu tempo hari lalu. Dia begitu ...."

"Sarkas" jawab cepat Luca. Dia memang mengetahui hal itu. Melina itu tipe orang yang suka berbicara spontan baik itu kebaikan maupun keburukan, terbukti dengan ucapannya kepada laurena yang menyandang wanita dari panti asuhan.

"Hm. You know that"

"Luca..." sapa Melina yang tepat berada dibelakang mereka. "Kemarilah dan antar rayla pulang" lanjut Melina dengan menatap putranya lalu dengan rayla yang berada disampingnya.

"Aku masih ada urusan dengan ayah, ibu" jawab Luca

"Hanya mengantar nya, itu tidak akan lama" Melina

"Biar Oliver saja jika begitu" kata Luca yang kemudian akan pergi dari sana.

"Ibu meminta kepada mu luca, bukan dengan Oliver"

"Aku akan menemui ayah sekarang, jadi Oliver bisa menuruti permintaan ibu" Melina hanya menahan kesalnya saat melihat Luca yang mulai menjauh dari pandangannya.

"Tidak papa Tante. Aku bisa pulang sendiri" ujar rayla

"Tidak tidak. Kau akan diantar oleh Luca" kekeh Melina

"Tante aku-...."

"Aku akan bicara dengan nya lagi" kata Melina yang memotong ucapan rayla.

"Ibu, jangan memaksa kakak. Dia sedang ada urusan dengan ayah" ucap oliver yang menengahi pembicaraan itu.

"Baiklah, rayla kau ikut Oliver" pasrah melina

"Terimakasih Tante. Selamat malam" pamit rayla

"Selamat malam juga sayang" Melina segera memeluk wanita muda itu dengan singkat dan membiarkan nya pergi dengan putra keduanya itu pulang.

AMOR CONFESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang