22 - Tiongkok

18 4 0
                                    

Selamat Malam.
Jaga kesehatan dan tetap bahagia.


Laurena baru terbangun saat siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laurena baru terbangun saat siang hari. Dirinya hanya tertutupi oleh kemeja Luca tanpa bawahan maupun pakaian dalamnya. Dia mulai membuka matanya yang sayup-sayup.
Laurena mengingat apa yang terjadi semalam.

“Kau benar-benar bajingan” umpat laurena terbayang-bayang ekspresi Luca.

Saat ingin menyentuh rambutnya kini laurena dibuat prustasi sungguhan. Bagaimana tidak? Borgol itu masih memborgol lengannya. Sudah dipastikan juga dia tidak akan bisa kemana-mana bahkan menggaruk punggungnya karena gatal juga tidak bisa.

“LUCAAAA” Teriak laurena dari dalam kamar. Namun nihil dia benar-benar kesepian hingga tidak ada orang yang mendengar teriakannya.

“LUCAAAAAA” Teriak laurena kembali.

Akhirnya ada seseorang yang masuk kedalam dan menghampirinya.
“Kenapa kau yang kemari? Aku memanggil Luca” kata laurena.

“Maaf nona. Tuan Luca sedang ke luar negeri karena ada urusan” jawab pelayan itu yang tak lain tak bukan adalah Emma.

“Sialan” umpat laurena lagi.

“Jadi tuan Luca menyuruh saya untuk membantu nona” kata Emma

“Membantu melepaskan borgol ini?” Tunjuk laurena dengan mengangkat sedikit lengannya yang terborgol.

“Benar, namun hanya sebentar”

“Maksud mu? Kau melepaskannya dan kembali memborgol ku lagi?” Tanya laurena tak percaya.

“Maaf nona. Saya hanya menuruti perintah tuan Luca saja” kemudian Emma melepaskan borgol itu dengan kunci yang dia bawa dari sakunya dan membiarkan laurena ke kamar mandi menggunakan selimut.

Sementara itu Emma menyuruh pelayan lain untuk membawakan sarapan dan makan siang yang terlewat. Laurena membutuhkan 30 menit untuk didalam kamar mandi dan memakai pakaian yang diberikan oleh Emma.

“Ini makanan untuk nona” ujar emma dengan kembali memborgol lengan laurena setelah wanita itu kembali ke ranjang yang sudah dibersihkan oleh para pelayan.
“Saya akan menyuapi nona” ujar emma lagi.

“Aku bisa sendiri dan kau pergi saja emma” jawab laurena ketika Emma hendak menyuapinya

“Baiklah” kata Emma dengan menaruh nampan makanan itu diatas ranjang, tepat samping laurena. “Jika nona membutuhkan bantuan, nona bisa berteriak. Karena didepan ada para penjaga untuk nona” lanjut Emma sebelum pergi dari sana.

Sejak kepergian emma laurena mulai memakan sarapannya yang menjadi makan siang karena terlambat bangun. Wanita itu mulai kesusahan karena menggunakan tangan kanannya saja. Sedangkan tangan kirinya masih terborgol ditepi ranjang.

Baru beberapa suap laurena sudah bosan. Laurena menaruh sisa makanan itu diatas meja samping ranjang.

Emma hanya datang saat laurena memanggilnya saja, begitupula dengan kegiatan laurena yang hanya lebih banyak berbaring diranjang bak orang sakit keras. Tentu saja hal itu membuatnya mati kebosanan. Ya setidaknya itulah yang dilakukan laurena selama luca pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: an hour ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMOR CONFESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang