"Your voice sounds beautiful right now, puppy" bisik Luca yang kini selesai melepaskan lumatan nya dan beralih ke leher serta telinga laurena yang basah bukan karena air bathtub tapi juga karena mulut Luca yang asik mencium, bahkan menjilatnya. Deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
11. 30 AM. Los Angeles, California USA. Luca's Mansion.
Kembali dengan laurena yang kini berada di meja makan untuk makan siang. Tentu saja bersama para pelayan rumah luca termasuk Emma.
“Aku akan memasak sendiri saja Emma” tolak laurena mengingat jika dirinya adalah uji coba eksperimen. Jadi mau bagaimanapun dia harus waspada.
“Tapi nona, kami sudah menyiapkan semua menu makan siang” kata emma sembari menatap meja makan yang berisi beberapa makanan yang siap santap.
“Aku hanya ingin memasak Emma. Aku merindukan masakan ku” jawab laurena dengan tersenyum “suruh saja para pekerja untuk memakan semua ini sampai habis” lanjutnya.
“Baiklah nona. Katakan anda ingin memasak apa,agar kami menyiapkan bahanya”
“Tidak perlu. Aku akan menyiapkan nya sendiri”
Setelah itu para pelayan pergi meninggalkan laurena setelah menunduk sopan sebagai salam dan kemudian menuju ke arah dapur.
“Makan siang?” Gumam laurena. Wanita itu akan membuat pasta,itu mudah dan perlu waktu singkat. Laurena menyiapkan bahan nya sendiri, mulai dari pasta, bumbu-bumbu bahkan toping tambahan seperti keju dan lainnya.
Disela-sela kegiatan asik laurena kini wanita itu melihat pasta yang dia buat. Dia memiliki niat baik kepada Luca. Laurena akan mengantar makan siang Luca, anggap saja ini sogokan agar laurena bisa keluar dari mansion Luca.
“Emma…. “ Panggil laurena dengan berteriak.
“Ya nona?” Jawab Emma yang baru datang menghampiri laurena.
“Telpon Luca dan katakan aku akan kesana”
“Untuk apa nona?”
“Memberinya makan siang” jawab laurena dengan menyiapkan pasta itu untuk dia bawa nanti.
“Baiklah” Emma pun menelpon majikannya dan sesekali melirik laurena yang tersenyum tipis memandangi nya.
“Kata tuan Luca, nona boleh kesana asal diantar oleh supir dan pengawal” ujar emma
