09 - Kiss In The Kitchen

165 3 0
                                    

Part nya pendek kali ini.
Bacanya pelan-pelan ya.
Kalau ada typo Tandai ya.

• Terimakasih little cat •

• Terimakasih little cat •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


11:00 AM
Los Angeles, California
USA. Luca's Mansion

Entah setan apa yang merasuki Luca sehingga dia mau membantu Laurena memasak sebelum siang ini dia pergi ke San Diego untuk bertemu dengan lay. 

Tapi yang past hanyai dengan celana santainya, berhasil membuat Laurena lagi-lagi tersipu malu setelah kejadian di mall dan kini terjadi dengan Luca, membiarkan tubuh nya setengah telanjang karena tidak memakai baju. 

“Luca, setidaknya kau memakai baju mu” Tegur Laurena yang kini mulai tidak fokus dengan masakannya. 

“Kenapa?aku nyaman dengan ini” jawabnya gamplang 

Tapi aku tidak, batin Laurena. 
“Terserah. Tolong ambilkan garam” pintah perempuan itu kepada luca 

“Ini” ucap Luca dengan menyerahkan botol gula halus 

“Ini bukan garam Luca, tapi gula” jawab laurena setelah melihat isi didalam botol tersebut 

“Benarkan? warnanya sama jadi ku pikir itu garam” 

“Coba cari lagi, dan pastikan itu garam” 

“Bagaimana caranya?” 

“Cicipi saja. Jika asin maka itu adalah garam” 

Dan yang benar saja. Luca mencicipi garam murni sesendok teh. Walaupun begitu tetap saja rasanya terlalu asin. 

“Asin sekali, seperti lautan yang diisi dengan garam” Luca mengadu kepada Laurena yang hampir menyelesaikan masakannya. Perempuan itu melihat Luca memegang sendok teh dengan botol garam yang sudah terbuka

“Astaga, jangan bilang kau dengan mudah nya memakan garam itu Luca” ucap Laurena terkejut

“Memang” jawab Luca dengan menerima segelas air dari Laurena

“Kau ini ya, benar-benar” jengkel sudah Laurena menghadapi sifat Luca 

“Tadi kau bilang, cicipi saja” 

“Tapi tidak sebanyak ini. Cukup sejumput saja” 

Luca hanya diam dan fokus pada minuman nya. Setidaknya rasa asin itu lumayan berkurang di mulutnya. 

“Bagaimana?sudah lebih baik?” Tanya laurena 

Mendengar pertanyaan itu justru Luca lebih fokus pada bibir laurena, seolah-olah dia ingin melahap bibir itu sampai habis. 

“Luca, lebih baik tidak?atau kau bisa memakan makanan manis saja?” 

Luca tersadar dari fokusnya bibir laurena “kemari, mendekatlah” 

AMOR CONFESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang