18. Dalam Bahaya

4.9K 211 19
                                    

♡♡♡

────────୨ৎ────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────୨ৎ────────

"Zhe, gue suka sama lo."

Zheta mendengus sambil meremat rambutnya saat mengingat pengakuan Rion di sekolah tadi. Yang tadinya posisinya tengkurap kini ia merubahnya menjadi duduk bersila dengan bantal di atas kakinya.

"Apa yang harus gue lakuin kalo udah gini? Balik ke dunia nyata aja bisa gak sih?!" sungutnya sambil meremat bantal yang ada di depannya.

Drtt drtt...

Zheta mengambil ponselnya yang bergetar di atas nakas. Ia melihat nama Bara di sana. Dengan wajah yang masih kusut, ia mengangkat panggilan itu.

"Apa lo?!"

"Kenapa nih galak amat."

"Ngapain lo nelpon gue?! Cepet sebelum gue matiin!"

"Bentar aelah. Lo kenapa sih? Lagi mikirin soal Rion yang confess tadi pagi?"

Zheta sontak membelalak dan menjauhkan ponselnya sebentar. Bara tahu?! Berarti tadi pagi Bara menguping pembicaraan mereka?!

"Anjing! Siapa yang nyuruh lo nguping hah?!"

"Haha! Ga sengaja gue, ya gue penasaran aja makanya gue ikutin kalian ke taman."

"Kenapa lo nolak Rion, kasian anaknya galau pasti, haha!"

"Ck!"

Tut!

Zheta malas, ia memutuskan sambungannya sepihak. Bara sangat konyol membuatnya lumayan kesal. Lagian untuk apa ia menerima Rion? Ia sudah berjanji pada Nala akan membantunya dekat dengan Rion.

Zheta ingin beranjak dari kasurnya untuk ke dapur mengambil air karena ia tiba-tiba haus.

Ting! Ting!

Ada notifikasi masuk di ponselnya, ia melihatnya pada layar kunci ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi ZhetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang