07. Someone

6.7K 364 3
                                    

────────୨ৎ────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────୨ৎ────────

Argan mengepalkan tangannya kuat karena Zheta sudah berani membantahnya.
"Masuk kelas, Zheta!" gertak Argan dengan rahang yang mengeras.

"GUE GA MAU BANGSAT!"

Plak!

"Ahkk! Shh.."

Rion dan Nala membelalakan matanya terkejut dengan apa yang Argan lakukan pada Zheta. Sedangkan Cessa, mungkin bisa ditebak bagaimana ekspresinya saat ini.

Tamparan itu terdengar sangat nyaring mengenai pipi Zheta. Zheta terdengar meringis karena perlakuan Argan yang diluar dugaan. Padahal permasalahan ini tidak besar, tapi Argan berani melakukan ini.

"Masuk kelas atau gue bakal tampar lo lagi?" Zheta tak menjawab, ia masih menunduk karena tamparan Argan yang menyakitkan.

Rion sedari tadi menahan gejolak emosinya melihat perlakuan Argan. Memang apa yang salah dengan ajakan Zheta? Argan juga sudah ada Cessa. Lagipula, Rion sangat yakin jika Zheta mengajak Argan untuk makan bersama, laki-laki itu pasti akan menolak keras. Zheta ingin makan pun salah. Lama-lama Zheta berdiri pun salah di mata Argan.

"Apa mau lo Argan?!" sentak Rion tak tahan. Ia benar-benar tak terima Argan menampar Zheta tanpa alasan seperti ini.

Argan menatap nyalang ke arah Rion. "Gue bilang jangan pernah ikut campur sama urusan gue!"

"Lo gak jelas! Apa yang lo mau dari Zheta sebenernya?! Buat apa lo pacarin Zheta kalo lo ga pernah cinta sama dia?! Lo memperlakukan Cessa lebih baik dibanding Zheta yang notabene nya itu pacar lo! Waras lo?!"

Argan semakin menggertakkan giginya kuat. "Karena dia pacar gue, gue bebas memperlakukan dia sesuka gue!"

"Dia pacar lo! Bukan babu lo!"

Rion menatap Zheta setelahnya lalu tangannya bergerak ingin menarik tangan Zheta dan membawanya pergi. Namun, Argan dengan cepat menahan tangan Rion dan dengan cekatan Argan menarik kerah jersey yang dikenakan Rion. Dan..

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Argan!" pekik Zheta yang melihat Rion dihantam oleh Argan beberapa kali. Namun itu bukan akhirnya, Rion membalas pukulan Argan dan akhirnya mereka saling menghantam satu sama lain.

Zheta berdecak cemas saat keduanya saling pukul. Kenapa jadi seperti ini?! Ia ingin melerai mereka berdua namun ia merasa sangat tak memungkinan untuk ia masuk di antara keduanya yang saling menghantam itu.

Siswa-siswi yang masih berada di area lapangan basket tentu saja mengamati kejadian itu. Siapa sangka sahabat satu geng bisa saling mengahajar seperti ini

Di arah jalur masuk, keempat sahabat Argan yakni Andra, Nicho, Ken, dan Darel berjalan ke arah mereka. Niatnya mereka ingin memberikan ucapan selamat atas kemenangannya.

Transmigrasi ZhetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang