05. I Don't Need

7.9K 388 3
                                    

────────୨ৎ────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────୨ৎ────────

Bugh!

Rion terlonjak kaget dengan bogeman yang diberikan Argan tiba-tiba. Ia memegangi rahangnya yang sedikit sakit.

"Apa maksud lo?" tanya Rion mencoba tenang. Ia tak tahu alasan Argan tiba-tiba memukulnya.

Argan menatapnya dengan begitu dingin. "Berani lo ikut campur sama urusan gue? Mau jadi pahlawan lo?!" sentak Argan sambil mengepalkan tangannya.

Mendengar perkataan itu, Rion langsung tahu apa yang sedang Argan bicarakan. Ia tersenyum sinis.
"Seharusnya lo berterima kasih, karena gue nyelametin pacar lo yang lo siksa sampe hampir bikin dia mati!" bentak Rion tak kalah sadis.

"Itu urusan gue! Sekali lagi gue tau lo diem-diem ngelakuin hal kaya gini, habis lo!!" ancam Argan sambil menunjuk wajah Rion dengan wajah yang emosi.

Bugh!

Sekali lagi, Argan memberikan satu pukulan lagi untuk mengakhiri perkelahian mereka. Laki-laki itu kemudian pergi. Benar-benar tak punya hati, selain menyakiti Zheta, Argan memukul Rion yang padahal adalah sahabatnya sendiri, dan itupun karena ia berusaha berbuat kebaikan. Apa-apa salah di mata Argan.

Ken mendekat ke arah Rion dengan senyum ejekan yang tertahan.
"Sakit? Sabar ya?"

Rion menatap sinis ke arah Ken. Lalu kemudian ia memukul dada Ken membuat Ken terkekeh.
"Gue tau lo ngejek!" ketus Rion sebal. Ia mengusap rahangnya yang masih sedikit sakit.

"Heran. Gimana dia tahu kalo gue yang nyelamatin Zheta?" tanya Rion terheran-heran.

"Zheta kenapa?" tanya Andra tak tahu apa yang terjadi. Saat kedatangan Argan tadi, suasana langsung suram, apalagi Argan tiba-tiba menanyai keberadaan Rion dan mereka semua tak tahu keberadaan Rion saat itu, Argan marah hingga memukul bangkunya dengan sangat keras.

Rion berjalan menuju tempat duduknya dan duduk di sana.
"Dia dikurung sama Argan di gudang belakang yang sepi itu, gue juga ga nyangka Argan bakal lakuin ini. Keterlaluan."

"Dia baik-baik aja sekarang?" tanya Nicho.

"Dia ternyata ada gangguan pernapasan kalo kelamaan di tempat berdebu, katanya dadanya sesek sampe susah napas. Jadi sekarang dia masih di UKS, tapi udah lumayan membaik," jelas Rion.

"Argan kurung dia dari pagi?" Kali ini Ken yang bertanya.

Rion berdehem. "Dari dia yang nanyain tasnya yang ga ada di kelas. Dia pergi buat nemuin Zheta."

Nicho mendengus. "Kapan Argan bakal sadar kalo kelakuannya itu selalu kelewatan?"

"Anehnya masih ada aja yang suka sama dia," ceplos Ken.

"Mulut lo Ken-ken," ujar Andra dengan nada. Ia heran dengan mulut Ken yang ceplas-ceplos itu.

"Mulutnya gitu di depan kita doang. Di depan Argan juga ikut kicep."

Transmigrasi ZhetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang