08. Bukan Untuk Argan

7.3K 386 4
                                    

────────୨ৎ────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────୨ৎ────────

"Ba..Bara?!"

Kenapa ia menebak Bara? Karena sebelumnya ia hanya asal menebak nama Kevin yang di mana Kevin ini adalah anggota inti dari geng terkenal sekolah tetangga yang diceritakan di novel tersebut. Dan peran pentingnya adalah bahwa Bara ini adalah ketua geng yang bernama Gaxeraz serta musuh Argan sejak dulu.

"Tuh tau," celetuk Bara. Ia memandangi Zheta yang berada di depannya saat ini.

"Lo keliatan berubah ya, ga kaya dulu," ujarnya sambil menampilkan senyum bad nya.

Zheta menatap Bara garang.
"Maksud lo?"

"Terakhir gue liat lo itu selalu keliatan cupu, kalem, pendiem, bahkan penakut?"

Bug!

"Aduh! Sakit bangsat!" umpat Bara saat Zheta memukul perutnya lumayan keras. Ia memegangi perutnya yang dipukul Zheta.

"Sorry, gerak sendiri."

Bara berdecak dengan jawaban Zheta yang ia tahu itu tak mungkin.
"Lo ga sengaja kan kaya gini buat mata-matain gue? Lo ga disuruh Argan kan?" tanya Bara.

Zheta menggeleng santai. "Engga, gue udah putus."

Uhuk-uhuk!

"Putus?!" Sampai tersedak ia mendengar penuturan Zheta yang katanya sudah putus? Padahal gadis ini sangat gila cinta dengan Argan.

Zheta mengernyit heran dengan reaksi Bara yang sampai terbatuk-batuk.
"Emang kenapa kalo gue putus?" tanya Zheta heran.

Bara terkekeh dengan pertanyaan Zheta yang menurutnya lucu. Ia menggeleng. "Lo udah sadar kalo Argan sebenernya gak cinta sama lo?" tanya Bara dengan senyum meremehkan.

Zheta diam.

"Tanpa lo sadarin. Dulu setiap gue sama Argan selesai tanding balapan, gue pasti selalu liat lo ada di sekitaran arena balapan demi mantau Argan kan?"

"Bukan gue."

"Alah gausah boong."

"Ck! Kepo lo! Mending sekarang lo anterin gue pulang!"

"Ada syaratnya," ujar Bara.

Zheta menatap tajam Bara. Apalah Bara ini. "Apa?!" tanyanya.

"Nanti gue sama Argan bakal tanding balapan. Lo harus dateng buat gue, bukan buat Argan."

***

Zheta baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Ia mengusap-usap rambutnya menggunakan handuk kecil yang khusus untuk rambut.

Ia melangkahkan kakinya menuju nakas samping kasurnya untuk melihat ponselnya. Sudah menjadi kebiasaan Zheta untuk mandi di jam-jam segini. Karena tingkat magernya sudah tingkat akut. Jam sudah menunjukan pukul 10.34

Transmigrasi ZhetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang