Langit tiba-tiba bergemuruh keras, seakan-akan terbelah oleh kekuatan dahsyat. Lex, Hyunsik, dan Beomsoo melihat ke atas dan merasa ngeri. Bayangan pedang-pedang berwarna kuning mulai jatuh dari langit, disusul oleh makhluk-makhluk aneh yang terlihat seperti monster-monster ganas.
Di antara mereka, kapsul-kapsul serupa dengan yang mereka lawan sebelumnya juga ikut turun dari langit, menghantam tanah dan menimbulkan kehancuran di sekitar mereka.
"Sial, banyak sekali mereka!" teriak Lex, wajahnya penuh dengan kecemasan.
"Apakah kita bisa mengalahkannya?"
Hyunsik mengangguk setuju, tetapi tampak jelas bahwa ketakutan dan keputusasaan mulai merasuki dirinya.
"Sepertinya ini akhir kita," bisik Hyunsik pelan, matanya tampak kosong.
"Mungkin... mungkin lebih baik kita mati saja."
Namun, Beomsoo yang berada di samping mereka dengan cepat mencoba menyemangati keduanya.
"Hei, jangan pesimis dulu!" serunya dengan penuh keyakinan.
"Lihat! Kita punya bantuan!"
Hyunsik dan Lex mengikuti arah pandangan Beomsoo, dan mereka segera menyadari bahwa di kejauhan, prajurit-prajurit dari dewa Cephalus mulai berdatangan. Prajurit-prajurit bersenjata lengkap dengan baju zirah emas dan energi sihir yang kuat memenuhi medan perang. Mereka bersiap membantu pertempuran melawan pasukan monster yang turun dari langit.
"Benar," ujar Lex, mulai merasakan semangat kembali.
"Bantuan ini bisa membuat perbedaan besar."
Dengan kekuatan yang tersisa, Hyunsik, Lex, dan Beomsoo bersiap untuk bertarung. Mereka tahu bahwa pertempuran ini tidak akan mudah, tetapi sekarang dengan bantuan yang ada, harapan mulai tumbuh di hati mereka.
Di tengah persiapan, Hyunsik segera mengirim pesan telepati kepada ayahnya, Vaeros, yang berada di dalam kastil sihir pelindung.
"Ayah! Keadaan di luar sudah sangat darurat! Mereka bisa saja menerobos ke dalam kastil! Hati-hati!"
Dari kejauhan, suara ayahnya terdengar di dalam pikirannya, tenang namun serius.
"Terima kasih atas pesannya, Hyunsik. Aku mengerti. Kami akan waspada di sini. Tolong hati-hati juga di luar sana. Kita harus bertahan."
Hyunsik menutup komunikasi telepati dan menghela napas panjang. Ia menatap Lex dan Beomsoo, dengan tekad yang kembali menguat di dalam dirinya.
"Baiklah, mari kita lakukan ini," ucapnya sambil mengangkat senjata sucinya.
"Demi melindungi kerajaan dan orang-orang yang kita cintai."
Lex dan Beomsoo mengangguk, lalu mereka bersiap menghadapi gelombang serangan yang terus berdatangan dari langit. Mereka tahu bahwa tantangan terbesar mereka baru saja dimulai, tetapi bersama-sama, mereka akan melawan dengan sekuat tenaga. Pertempuran untuk menyelamatkan dunia ini tidak bisa dihindari lagi.
¤¤¤¤¤
Di dunia bawah, Zayyan terbaring lemah sementara jiwanya terpisah dan melayang dalam dimensi yang tidak kasatmata. Yelena, dengan kecakapan magisnya, sibuk membantu proses penyatuan jiwa Zayyan. Ritual yang sedang mereka lakukan tampak sederhana dari luar, namun dalam kenyataannya, ini adalah salah satu tugas terberat yang pernah dihadapi oleh Yelena. Ritual ini membutuhkan kekuatan dari Pohon Dunia-sesuatu yang sangat langka dan penuh dengan risiko.
Yelena berbisik lembut, namun penuh peringatan, "Zayyan, aku mohon, hati-hati saat kau masuk ke dalam area sana." Kekuatan sihir Yelena bergetar di sekeliling tubuh Zayyan, melindunginya saat ia melayang menuju portal misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke dunia kerajaan
FanfictionZayyan tertidur di perpustakaan sekolahnya, tiba-tiba saja saat terbangun ia berada di perpustaakan mewah di sebuah kerajaan sihir!! Ia awalnya sangat bingung, mengapa ia tiba-tiba berada di sini. Zayyan mulai perlahan mengenali dunia nya yang sekar...