NJ-32

4.6K 398 90
                                    

"Kamu sama Darka udah resmi putuskan?" tanya Milena pada Aisley yang entah ini sudah yang ke berapa kalinya.

Aisley menatap tajam Milena. "Kayaknya telingamu perlu diperiksa ke THT deh!"

"Apa maksudmu, Aisley?! Kamu pikir aku budek gitu?!" sentak Milena tak terima. Bahkan saking kesalnya ia sampai menggebrak meja Aisley hingga sang empu terkejut.

Memang tidak sampai membuat botol kaca milik teman sebangku Aisley jatuh, lalu pecah. Atau membuat buku-buku Aisley jatuh berserakan ke lantai. Tapi jantung siapa yang tidak kaget jika ada yang menggebrak meja tiba-tiba?!

"Kamu!" sungut Aisley sambil menunjuk ke wajah Milena. "Denger ya, aku nggak ada tuh bilang kamu budek. Ataupun punya pikiran kayak gitu. Kamu sendiri lho yang bilang gitu barusan. Dan pergi ke dokter THT itu bukan berarti budek, Milena! Siapa tahu telinga kamu kotorannya belum dibersihkan dengan benar."

"Ya sama aja! Kamu punya maksud ngolokin aku budek! Dasar cewek gila tukang bully!"

Sungguh, andai kesabarannya hanya setipis tisu mungkin makhluk menyebalkan macam Milena ini sudah akan habis terkena cakaran mautnya saat ini. "Salah siapa udah dijawab iya, masih aja tanyain hal yang sama sampai beberapa kali! Ya, kan aku jadinya ngira kamu nggak kedengaran jawabanku sebelumnya dan itu artinya pendengaranmu bermasalah."

Berbanding terbalik dengan Aisley yang masih sabar menghadapi, Milena justru sudah kepalang emosi dan tanpa pikir panjang melayangkan tamparan ke pipi Aisley.

Namun sebelum tamparan Milena mengenai pipi mulus Aisley ada sebuah tangan yang menahan tangan Milena dengan cengkeraman erat.

"Sok banget lo mau nampar sahabat gue?!" seru Tiffany yang tiba-tiba sudah berada dikelas Aisley.

Benar, ia jugalah yang menahan tangan Milena.

Tentu Tiffany tidak sendiri. Ia datang ke kelas Aisley bersama Daisha. Sayangnya, Daisha terlalu shock dengan kejadian Aisley yang hampir saja ditampar oleh Milena hingga dia diam tanpa mengambil tindakan.

"Lepasin! Sakit tau!" Milena berusahalah melepaskan cengkraman erat Tiffany ditangannya, tapi tak bisa.

"Oke, gue bakal lepasin tangan lo. Tapi sebelum itu buka telinga lo baik-baik dan dengerin yang bakal gue ucapin setelah ini," tegas Tiffany. "Aisley sama Darka udah putus. Hubungan diantara mereka udah selesai. Jadi, stop mempertanyakan hal itu ke sahabat gue lagi. Nggak usah haus validasi. Lo udah dengar sendiri dari mulut Aisley kalau mereka udah resmi putus.

Setelah ini tolong berhenti gangguin Aisley dengan pertanyaan-pertanyaan sampah lo itu! Dan berhenti sangkut pautin Aisley sama Darka. Kalau lo emang ada rasa sama Darka, gue saranin lo fokus ngejar dia aja daripada banyak tanya ke mantannya."

"Iya-iya, aku turuti tapi sekarang tolong lepasin tanganku, please!" pinta Milena dengan tatapan minta dikasihani.

Tanpa perasaan Tiffany langsung menghempaskan tangan Milena tepat setelah Milena mengeluarkan tatapan memelas.

Sedangkan Daisha yang sudah mampu menguasai dirinya segera mendekap tubuh Aisley.

Bak seorang ibu ia menepuk-nepuk punggung Aisley dengan penuh kasih sayang. "Nggak apa-apa, Ley. Gue sama Tiff udah ada disini."

Aisley yang diperlakukan seperti seorang anak kecil oleh Daisha tentu kebingungan. Tapi karena tak ingin mengecewakan Daisha ia tetap membalas pelukan Daisha tak kalah erat.

"Kasar banget sih jadi cewek!" hina Milena tak tahu diri.

Namun sebelum Tiffany sempat kembali mencengkram tangannya, Milena dengan kecepatan penuh berlari terbirit-birit keluar kelasnya.

new journey!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang