☀️ CH-27 SAIDA MOMENT 💐☀️

250 27 7
                                    

Matahari telah menampakkan sinarnya dan netra seorang gadis yang menangis semalaman suntuk terbuka pelan dan ia memeluk dirinya sendiri.sana gadis itu terus berteriak semalaman dan telah mengacaukan seisi kamar yang telah ditata rapi oleh para maid.

Sana memanggil nama dahyun terus menerus berharap dahyun akan datang dan membawanya pergi namun itu takkan terjadi karena sudah pasti kedua orangtuanya akan memberikan penjagaan yang ketat padanya.

"Dahyun..tolong bawa aku pergi dari sini...aku ingin pergi dari sini...hiks.. dahyun.." isak sana memandangi gelangnya yang berinisial d untuk dahyun.

Sana mengusap air matanya dan beranjak dari ranjang ia berjalan ke jendela kamarnya dan melihat begitu banyak penjaga di bawah balkon kamarnya.

Sana terdiam sejenak lalu ia mengambil selimut berserta sprei nya.

"Kalian gak bisa tahan gue kaya tawanan!"

Sana berjalan ke kamar mandinya dan menyalakan air di bathtub lalu ia melihat ventilasi udara di atas toiletnya dan dengan susah payah sana menaiki toilet hingga beberapa kali dia terpeleset dan membentur wastafel namun sana tidak peduli yang dia inginkan ia bisa kabur dari rumahnya.

"Hah!" Sana akhirnya bisa menaiki toiletnya lalu ia mulai mencongkel baut di ventilasi itu dengan penjepit kuku yang ia bawa.

Akhirnya ventilasi itu terbuka dan sana tersenyum bahagia.

"BRAK!!!!"

"ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG!! SINI KAU!" Nyonya minatozaki langsung menarik kaki sana meskipun sana terbentur ke bathup nyonya minatozaki tidak peduli ia tetap menarik kaki sana

Diseretnya sana keluar kamar mandi dan rambut sana di Jambak kuat oleh mommynya sendiri.

"Aku sudah menahan kesabaran sejak kemarin sana..tapi kenapa kau terus menerus membuatku marah?!"

"Lo gak cape apa buat gue kesiksa gini? Lo itu siapa? Gue gak bisa bedain Lo sama iblis.." Isak sana menatap ibu kandungnya  " gue tau kalian berdua berambisi menjadikan gue sebagai pewaris perusahaan tapi gak gini caranya.. gue manusia bukan hewan peliharaan..gue punya hati.."

"Tutup mulutmu dan turuti setiap ucapan mommy dan Daddy!"

"Yang gue ingin hidup seperti orang lain,,gak kaya gini..kalau kalian kaya gini terus . gue bisa bunuh diri gue sendiri..."

"Silahkan berbicara sesukamu sana karena kami tidak akan bersimpati padamu!"

Nyonya minatozaki pun melepaskan sana dan keluar dari kamar sana sementara sana terduduk lemas di lantai.

"Gue harus gimana biar bisa ketemu dahyun???"

Sana melihat ke arah jendela dan memandangi langit dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Sementara itu dahyun merasakan tubuhnya lemas,, mungkin ini karena dahyun tidak tidur semalaman ia memikirkan nasib sana di sana.

Rasa bersalah dahyun rasakan karena tidak bisa mengambil hati tuan minatozaki yang ada semalam dia terpancing emosi dan berucap yang seharusnya tidak dia katakan.

"Hah.." dahyun menutup wajahnya dengan buku yang tengah ia baca

Seharusnya dia senang karena ini hari terakhirnya ujian dan besok ia bebas dari sekolah namun tidak ada sana di sisinya ia merasa hampa.

"Lama gak ketemu Hyun.." dahyun mengalihkan buku dari wajahnya dan melihat Irene berjalan mendekatinya

Dahyun langsung memasang wajah datarnya dan bersiap untuk pergi namun Irene dengan cepat menahan dahyun.

STTT...ADA CEGAN‼️‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang