Bab 12 Kehancuran

525 64 5
                                    

Kesalahan datang ketika kamu memutuskan solusi secara terburu-buru.

~~~~~

Flashback [6 Year Ago]

"Oh? Makan malam itu di adakan malam ini? Maafkan aku, sepertinya aku akan sedikit terlambat."

"Tidak, bukan masalah, aku harus pergi ke hotel Morning Star, ada pekerjaan yang ingin ku dapatkan."

"Jika aku tidak dapat kembali dalam waktu singkat, katakan pada mereka untuk pulang lebih dulu."

Dingzhi menutup teleponnya, senyum lembut terlihat di wajahnya ketika matanya menangkap foto seseorang yang menjadi wallpaper ponselnya.

"Tuan, apa kita akan pergi?"

"Ya, kita pergi." Dingzhi meraih long coat yang tersampir di kepala kursi lalu dia berjalan cepat menyusul asistennya yang sudah keluar lebih dulu dari ruang kerjanya.

"Apakah kamu mendapatkan daftar perusahaan mana saja yang akan hadir?"

"Ya, itu adalah perusahaan keluarga Wang, Keluarga Mu dan keluarga Li."

"Hanya mereka?"

"Ini adalah yang pantas di sebutkan, sisanya hanya perusahaan kecil tidak perlu anda perhatikan."

Dingzhi mengangguk, dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi mobil lalu menutup matanya berusaha mendapatkan istirahat sejenak sebelum dia tiba di hotel dan melakukan pertarungan sengit.

"Tuan, kita sudah tiba."

Pria yang menjadi asisten Dingzhi itu keluar dari mobil lalu membuka pintu di sisi Dingzhi.

"Minta paman Yang untuk pulang lebih dulu."

"Baik."

Asisten itu berbicara sebentar dengan supir keluarga Ye lalu dengan tergesa menyusul Dingzhi dengan beberapa berkas di pelukannya.

"Tuan, tempat nya ada di ruang VIP nomor 1921."

"Ya."

Keduanya menaiki lift, Dingzhi merapikan pakaian nya sebentar, memastikan kalau penampilannya sempurna tanpa cela. Asisten di sisi Dingzhi tertawa pelan.

"Tuan, tidak perlu mengatur pakaian anda lagi, semuanya sudah pas."

"Aku tau." Dingzhi menjawab pelan, dia hanya ingin tampil lebih rapi sehingga dia dapat memberikan kesan bahwa dia adalah pria yang pantas untuk di percaya.

Dingzhi adalah anak tunggal keluarga Ye, dia menangani bisnis terlalu muda, bahkan sebelum dia selesai dengan pendidikan nya di perkuliahan orag tuanya sudah berani melepas satu anak perusahan ke tangan Dingzhi. Penampilan yang sangat muda terkadang membuat orang lain meragukannya, namun Dingzhi bukan orang yang pantang menyerah, meski dia selalu di remehkan karna usianya dia membuktikan kalau dia sebenarnya tidak terlalu buruk, terhitung dalam setahun dia mampu mengambil dua kontrak dengan nilai miliaran dan semuanya sukses besar. Hal ini membuat ayahnya sangat puas dan sepenuhnya berani menyerahkan perusahaan cabang itu untuk dia kelola sendirian.

"Tuan, kita sudah sampai."

Pintu di buka, Dingzhi mengedarkan pandangannya melihat orang-orang yang ada di dalam ruangan, sepertinya dia datang cukup awal, di dalam ruangan baru ada beberapa orang.

"Tuan Muda Ye."

Salah seorang pria berdiri dan menyapa Dingzhi dengan sopan, melihat pria itu menyapa lebih dulu, Dingzhi segera membungkuk singkat untuk menunjukkan rasa hormat. Bagaimanapun yang barusan menyapanya adalah Tuan Li, pria itu seusia ayahnya, sebagai generasi muda dia tidak bisa tanpa kesopanan.

Unforgotten Destiny |YeBai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang