"Nona, maaf. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi baru selesai. Apa Nona berkenan menunggu?"
"Oke, saya di depan, kalo sudah panggil aja," kata Airys. Pelayan dengan baju seragam salah satu toko kue terkenal di Indonesia itu mengangguk dan tersenyum manis. Kemudian bergegas kembali ke dapur. Sementara Airys merotasi pandangan, gadis itu berniat melihat-lihat baju di tempat seberang.
Alisnya mengernyit saat mendapat notification aplikasi hijau, tertera nama Hades di sana. Ia berhenti sejenak untuk mengabari abang sulungnya. Sementara itu Reiga sudah lebih tahu jika Airys memang tidak langsung pulang.
Gadis itu memang memutuskan berkunjung ke salah satu toko kue yang ada di dalam supermarket. Kue kacang merah favorite keluarganya. Bukan tanpa alasan. Mendengar kabar abang kembarnya akan pulang ke mansion membuat Airys berinisiatif membeli kue sebagai gift sederhana. Reiga kembali disibukkan program adiwiyata, jadi Airys tidak mungkin menunggu abangnya. Ditambah siswa-siswi lain yang berpapasan dengannya akan berbasa-basi atau sekadar tersenyum. Airys muak sebab tahu itu hanya sebatas formalitas.
Ia kembali fokus pada jajaran baju mewah tetapi elegan yang ada di depan mata. Airys memang memiliki style yang elegan sekaligus manis. Ia cenderung jarang memakai celana. Lebih sering rok pendek atau panjang. Kulit putih susunya sangat pas dipadukan dengan jenis fashion apa pun.
"ARSHANKARA!"
Airys menoleh kaget. Ia bisa melihat seorang gadis dengan dandanan super tebal serta baju ketat tengah menatap kesal seorang cowok tampan berpakaian rapi.
"Arsha Sayang, aku dari tadi ngomong lho sama kamu, tapi kamu cuekin aku!"
"Diam."
Airys mendengkus, apa saat ini dirinya tengah menyaksikan drama seperti di dalam novel-novel? Hari ini ia sudah cukup kenyang dengan drama Jeana dan Isabella. Ia menggeleng, bukan urusannya dan lebih baik fokus dengan baju-baju cantik di hadapan.
"Arsha, kapan kamu mau terima cinta aku?! Aku kurang apa buat kamu, Arsha?!"
"Arsha, aku bisa kasih apa pun ke kamu. Apa pun. Kamu mau tubuh aku, aku bakal kasih asal kamu mau jadi milikku!"
As fuck. Airys memejamkan matanya. Ia kesal karena tidak bisa fokus. Ditambah perkataan gadis itu yang terdengar begitu murahan. Itu sangat mencoreng harga diri seorang wanita. Airys membuang napas, ia menyeringai ketika memikirkan sebuah rencana. Kaki jenjangnya melangkah ke arah 2 orang yang menjadi pusat perhatian itu.
Ia bertepuk tangan, mengambil atensi keduanya. "Wow! I was very surprised. Did I hear correctly?"
Airys menatap rendah gadis di hadapannya yang menatap tajam. Ia memperhatikan dari atas sampai bawah. Bibirnya tersenyum sinis. "Menjual tubuh demi dapat cinta? Kamu nggak ada beda dari jalang."
"Who are you, Damn it??! LANCANG!" Tangannya melayang dan hendak menampar Airys. Tapi lengan itu segera di cengkram dengan kuat oleh cowok matang yang sedari tadi diam dengan wajah kelewat tenang. "ARSHA! WHY ARE YOU HOLDING ME! MULUTNYA PERLU DIKASIH PELAJARAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS
Novela JuvenilNote. 1. JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR KALO SUKA CERITA INI. 2. TIDAK DIANJURKAN UNTUK YANG MEMILIKI KESABARAN SETIPIS TISU DIBAGI SEPULUH. (Karena alur cukup lambat). 3. PLAGIARISME TERCANTUM UU NO 28 THN 2014 TENTANG HAK CIPTA. ...