Jangan lupa vote dan komen.
"Pengawas dari pihak Fraulens dan Wilder diserang oleh anggota Kartel Hong Kong yang berbondong ke Indonesia atas perintah keturunan Wang. Pihak kami kalah jumlah, Tuan." Arsha mengepalkan tangan. Ia masih bersabar menunggu informasi dari salah satu tangan kanannya. "Saya mohon maaf, Tuan. Karena hal itu, kami kehilangan jejak Nona Airys beserta keturunan Wang."
Prang!
Sebuah guci terlempar ke dinding dengan sangat keras. Pecahan tajam berserak di lantai. Itu menjadi pertanda bahwa keturunan Wilder saat ini benar-benar pada tanduk kemarahan. Arsha mendesis. "I'll kill you."
"Tuan───"
"TIDAK BERGUNA, BASTARD!" Tatapan mata Arsha kini terlihat begitu tajam seolah siap membunuh. "Kerahkan semua bawahan, cari di mana keberadaan gadisku."
"Baik, Tuan Arsha."
Sepeninggalan tangan kanannya, Arsha mengepalkan tangan. Jantungnya bergemuruh semenjak kabar Airys menghilang. Tidak ada yang tahu pergerakan keturunan Wang itu. Ia diam-diam mengambil sebagian anggota Kartel Hong Kong untuk melumpuhkan pengawasan yang ditugaskan Lucas juga dirinya untuk menjaga Airys.
Hilangnya Airys benar-benar sudah direncanakan dengan matang. Keturunan Wang itu berani mengabaikan peringatannya.
Arsha mendekatkan ponselnya ketika berhasil mendial satu nomor.
[ Ada apa, Son? ]
"Kirim seluruh Shadow Syndicate untuk menghancurkan seluruh Kartel Hong Kong," desisnya dengan rahang mengeras. "Hancurkan hingga tidak ada yang tersisa."
Peringatan pertama setelah problem Kartel Hong Kong dan Mafia Shadow Syndicate lama berdamai adalah saat Arsha mengetahui bahwa putra Wang alias Jayendra Wang Rykel berani mendekati gadisnya.
Lantas Kartel Hong Kong berjanji untuk mengawasi gerak Jayendra, putra pimpinan mereka dan calon penerus pemimpin Kartel untuk tidak menyentuh Airys.
Tetapi apa ini? Perjanjian itu nyatanya hanya omong kosong. Princessa- nya menghilang. Dan ini ulah dari keturunan Wang.
[ Apa yang terjadi, Arsha─── ]
"Dia berani menyentuh milikku," kata Arsha. "Keturunan Wang akan mati di tanganku."
Maximillen terdiam di seberang telepon. Ia bisa merasakan kesungguhan dalam intonasi bicara putranya. Ada kemarahan begitu besar di sana. Maximillen tahu ini bukan hal kecil.
[ Kamu adalah pengendali Shadow Syndicate, apa yang kamu perintahkan, itu yang akan mereka eksekusi ]
Arsha mematikan ponselnya sepihak. Aura lelaki itu benar-benar terasa menyeramkan. Ia memasukkan ponsel ke dalam jas pribadinya. Wajahnya yang keras terlihat begitu dingin. "I'll kill you, Wang Rykel."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS
Ficção AdolescenteNote. 1. JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR KALO SUKA CERITA INI. 2. TIDAK DIANJURKAN UNTUK YANG MEMILIKI KESABARAN SETIPIS TISU DIBAGI SEPULUH. (Karena alur cukup lambat). 3. PLAGIARISME TERCANTUM UU NO 28 THN 2014 TENTANG HAK CIPTA. ...