Kediaman Marquess Rommel tampak berbeda dari biasanya. Makan malam yang mewah terasa hampa tanpa kehadiran kepala keluarga yang sibuk mengurus pekerjaan.
Di dalam ruang kerja Marquess Rommel terdapat beberapa pelayan setia yang menemaninya.
Sesuatu telah terjadi dan menarik perhatian Marquess Rommel.
"Aku mendengar ada beberapa kelompok serigala kecil berkeliaran di sekitar hutan dan mencoba memasuki kota?" tanya Marquess Rommel.
"Dan kejadian yang di alami oleh Lily terjadi karena keteledoran prajurit pengawas hutan, apa itu benar?" ucap Marquess Rommel lebih lanjut.
"Ini sangat menyakitkan hati ku ketika Lily pergi tanpa memberitahukan tujuannya dan lebih memilih untuk menemui salah satu pekerja Maid kita daripada mengandalkan Ayah nya untuk mencari sebuah senjata. Katakan pada ku, apa aku sudah gagal menjadi Ayah?"
Tidak ada jawaban yang terucap dari bawahannya, semua tertunduk ketika Marquess Rommel mempertanyakan masalah ini.
"Marquess Rommel, mungkin ini terjadi karena anda kurang memperhatikan Lily-sama" jawab Sebastian yang berdiri di samping Marquess Rommel.
"Kau tahu sendiri bagaimana keadaan politik kerajaan ini kan? Aku masih harus berurusan dengan salah satu Duke untuk mengendalikan kekuatannya sampai harus repot-repot menikahi Putrinya yang menjadi janda dan membawa anak-anaknya."
"Dan itu yang membuat Lily-sama menjadi seperti ini" jawab singkat Sebastian.
Marquess Rommel terdiam setelah mendengar jawaban Sebastian, ia teringat kenangan indah bersama Marchioness sebelumnya. Ibu kandung Lily yang kini telah tiada.
"Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Marchioness sebelumnya, tapi kenapa dia membuat wasiat seperti itu?" tanya Marquess Rommel.
"Mungkin itu terjadi karena Marchioness sebelumya merupakan sahabat dekat dari Putri Duke."
"Tapi, bukan berarti aku harus menikahinya setelah dia pergi kan?"
"Mungkin ada alasan tersendiri kenapa Marchioness membuat wasiat seperti itu."
"Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan keluarga kerajaan setelah insiden itu? Aku tidak menyangka jika Pangeran Pertama berbuat seperti itu kepada Lily. Aku tahu Lily itu spesial, tapi kejadian yang seperti itu sudah sangat keterlaluan."
"Berdasarkan informasi dari pembawa pesan pihak kerajaan, Ratu Elizabeth berencana mengunjungi wilayah ini dan meminta maaf secara pribadi. Untuk informasi waktu kedatangannya masih belum bisa dipastikan."
"W-Wilayah kita baik-baik saja kan?" tanya Marquess Rommel yang panik setelah mendengar informasi bahwa sang Ratu akan mengunjungi wilayahnya.
"Selain kriminalitas kecil yang terjadi di kota dan pengendalian monster hutan yang rutin dilakukan, kurasa.. wilayah kita dalam kondisi baik-baik saja" ucap Sebastian.
"Baik-baik saja bukan berarti tidak ada masalah. Setelah kejadian yang dialami Lily, perketat pengawasan monster hutan terutama di sekitar Mansion" perintah Marquess Rommel.
"Siap!!" mendengar perintah Tuan nya. Beberapa pelayan setia yang berkumpul pun bergegas mengerjakan perintah Tuan nya dan pergi meninggalkan ruang kerja Marquess Rommel.
"Marquess, kurasa sudah waktunya bagi anda untuk menghadiri makan malam" ucap Sebastian.
"Ah, benar juga. Aku hampir lupa untuk yang satu ini."
"Marquess Rommel, kurasa ini adalah saran yang cukup berguna bagi anda. Cobalah untuk mengerti kondisi Lily-sama dan keluarga baru anda."
"Kuh! A-Aku tahu itu!" Marquess Rommel berdiri dari kursi kerjanya dan beranjak pergi menuju ruang makan. Sebastian yang menjadi Butler pribadinya pun mengikuti langkah kaki Tuan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blessing Of Yuri Goddess
Literatura KobiecaSeorang gadis bernama Lily yang memiliki tubuh unik. Karena keunikan tubuhnya, orang-orang di sekitarnya memandang dirinya aneh. Untuk itu seorang Dewi memberinya kekuatan berupa Yurification System agar dirinya lebih menikmati arti hidup yang sesun...