BAB 7

998 32 3
                                    

Double update
Baca BAB sebelum ini yaa
Takut ke skip

Aruna melakukannya, perempuan penurut itu sudah siap dengan segala amunisinya untuk menyambut Calvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna melakukannya, perempuan penurut itu sudah siap dengan segala amunisinya untuk menyambut Calvin. Aruna tidak tahu apakah rencananya ini akan berhasil. Dirinya sudah memakai lingerie berwarna merah maroon yang sangat transparan. Lekuk tubuhnya terlihat begitu jelas di balik baju tipis itu.

Aruna duduk di sofa ruang tamu dengan gugup, menanti kedatangan Calvin yang dia tidak tahu kapan laki-laki itu akan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aruna duduk di sofa ruang tamu dengan gugup, menanti kedatangan Calvin yang dia tidak tahu kapan laki-laki itu akan pulang. Jika Calvin pulang seperti biasanya, maka Aruna harus menahan matanya agar tetap terjaga sampai Calvin pulang.

Tidak butuh waktu lama bagi Aruna untuk menunggu Calvin. Suara deru mobil terdengar dari luar, menandakan laki-laki itu telah pulang. Mata Aruna melirik ke arah jam dinding yang baru menunjukkan pukul 8 malam. Tidak biasanya Calvin pulang lebih awal. Apa laki-laki itu berubah semenjak mereka berciuman kemarin?

Aruna menggelengkan kepalanya dengan cepat. Bayangan ciumannya dengan Calvin membuatnya mendadak kepanasan. Tugas Aruna hari ini adalah menggoda Calvin, bukan tergoda dengan laki-laki itu. Aruna harus membuat Calvin menyentuhnya agar dia bisa hamil. Setidaknya, dia melepaskan keperawanannya agar bisa memeriksakan diri ke dokter bersama Hera.

Aruna berdeham singkat, rasa gugup melandanya ketika mendengar derap langkah kaki mendekat. Detak jantung Aruna semakin cepat seiring suara sepatu Calvin berdentum-dentum menyentuh lantai. Aruna bangkit dari duduknya, membalikkan badan agar bisa melihat Calvin, dan dia melihatnya. Laki-laki itu berhenti melangkah saat melihatnya.

“Kamu pulang cepat hari ini” kalimat itu menjadi sapaan pembuka yang Aruna layangkan kepada Calvin.

Calvin meneguk air liurnya dengan susah payah saat melihat Aruna yang tampil berbeda malam ini. Apa ini saatnya bagi Calvin untuk memiliki Aruna sepenuhnya? Apa ini tandanya Aruna sudah memiliki perasaan padanya? Ayolah, Calvin tidak bisa berpikir. Dirinya tidak menyangka akan mendapati sambutan seperti ini. Dia pulang cepat hanya demi bertemu Aruna dan menanyakan apa yang kemarin tidak sempat dia tanyakan kepada perempuan itu.

Titik TungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang